Penerbitan Obligasi dan Rights Issue di BEI Capai Rp 124,3 Triliun
Selain itu, BEI juga mencatat, dalam pipeline bursa terdapat 18 emisi dari 13 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline. Emiten di sektor material dasar menyumbang daftar terbanyak.
Berikut rinciannya:
• 4 perusahaan dari sektor material dasar
• 1 perusahaan dari sektor konsumer non primer
• 2 perusahaan dari sektor energi
• 2 perusahaan dari sektor keuangan atau finansial
• 2 perusahaan dari sektor industri
• 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
• 1 perusahaan dari sektor properti dan perumahan
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menilai aksi penghimpunan dana di pasar modal pada tahun ini akan lebih berat lantaran dibayangi risiko dari sisi global dan tahun pemilu di dalam negeri.
“Tahun ini akan lebih berat dari tahun lalu. Tahun lalu Rp 233 triliun, tahun ini kita target Rp 200 triliun yang tentunya melihat potensi 2023 berbeda," kata Inarno, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/8) lalu.
OJK mencatat, sampai dengan akhir Agustus, penawaran umum melalui pasar modal mencapai Rp 172,38 triliun, di antaranya adalah pencatatan 60 emiten baru. Di pipeline OJK saat ini masih terdapat 94 rencana penawaran umum di seluruh instrumen dengan perkiraan nilai dana yang dihimpun sebesar Rp43,43 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan.