Saham Emiten Ini Akan Diuntungkan dari Konflik Israel dan Palestina
"Biasanya kalau saya lihat kalau minyak naik, kan positif ya Medco Energi dan beberapa yang terkait minyak."
Hans menambahkan, sektor energi lainnya yang juga berpotensi naik adalah saham batu bara. Namun, dia memberi catatan, batu bara dinilai menjadi salah satu penyebab pemanasan global di Indonesia. Meskipun harga batu bara kini cukup tinggi dibandingkan 2012 lalu, kata Hans, emiten baru bara tak sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Alih alih memilih saham batu bara, dengan mempertimbangkan naiknya sejumlah risiko tadi, Hans meminta investor mencermati sejumlah saham yang berpotensi tahan banting di akhir tahun seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di perbankan, kemudian sektor barang konsumer seperti Indofood Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan saham di sektor properti dan semen.
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM berpendapat, kenaikan harga saham emiten pertambangan batu bara pada perdagangan Rabu ini seiring dengan melesatnya harga komoditas energi.
Hal ini terlihat dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa kemarin utamanya digerakkan oleh saham berbasis energi dengan kenaikan 2,88%. Pada hari ini, saham sektor energi juga kembali naik 0,90%. "Konflik yang terjadi saat ini memicu kenaikan harga komoditas energi seperti minyak," kata Roger, dalam publikasi risetnya.
