KSEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Capai 11,7 Juta
"KSEI juga mencatatkan frekuensi pemindahbukuan efek sebanyak 3,9 juta kali atau meningkat 48,85% dari tahun sebelumnya, serta nilai pemindahbukuan efek sebesar Rp 4.201 triliun,"ujar Samsul.
Untuk reksa dana, dana kelolaan atau asset under management (AUM) mengalami mengalami sedikit penurunan sebesar 0,07% menjadi Rp 797 triliun. Tercatat jumlah frekuensi subscription (pembelian unit) dan redemption (penjualan unit) reksa dana sebanyak 19,5 juta kali. Angka ini mengalami penurunan dari September 2022 sebesar 13,07%, meskipun dari sisi nilai subscription dan redemption reksa dana naik 3% dari September 2022 sebesar Rp 664 triliun.
Selain itu, Samsul menjabarkan beberapa rencana inisatif KSE yang terdiri atas 35 program kerja, dengan 14 di antaranya merupakan program strategis. "Inovasi KSEI yang dilakukan secara berkesinambungan merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia, termasuk target jumlah investor pasar modal yang mencapai 20 juta investor, sesuai dengan roadmap pasar modal Indonesia tahun 2023-2027 yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Samsul.
Bentuk nyata dari komitmen tersebut, antara lain KSEI mendapatkan persetujuan operasional sebagai peserta BI-FAST pada tanggal 31 Januari 2022. Bergabungnya KSEI sebagai peserta BI-FAST adalah untuk mendukung peningkatan efisiensi transaksi di pasar modal Indonesia, khususnya investor retail.
"Untuk mendukung pengembangan infrastruktur dari sisi anggaran, KSEI memproyeksikan penambahan aset tahun 2024 sebesar 11,11% dari tahun sebelumnya," kata Samsul.