Bursa AS Menguat Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Nur Hana Putri Nabila
2 November 2023, 06:23
Indeks saham di Amerika Serikat (AS) ditutup menguat setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu (1/11).
Pexels
Indeks saham di Amerika Serikat (AS) ditutup menguat setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu (1/11).

Indeks saham di Amerika Serikat (AS) ditutup menguat setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25% hingga 5,50%. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke level terendah dalam dua pekan terakhir, pada Rabu (1/11). 

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 221,71 poin atau 0,67% ke level 33.274,58. Indeks S&P 500 menguat 44,06 poin atau 1,05% ke level 4.237,86 sedangkan Indeks Komposit Nasdaq naik 210,23 poin atau 1,64% ke level 13.061,47.

Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengakui bahwa kondisi keuangan bagi bisnis dan rumah tangga akan menjadi lebih ketat dengan tingkat suku bunga saat ini. Dalam pernyataan kebijakannya, The Fed menyebut bahwa mereka masih mempertimbangkan lebih lanjut untuk menaikkan biaya pinjaman meskipun perekonomian AS mengalami perkembangan yang positif.

The Fed mengumumkan mereka akan mempertahankan suku bunga acuan pada level yang sama, yaitu sekitar 5,25% hingga 5,50% untuk saat ini. Selain itu, Powell juga menyatakan bahwa suku bunga pasar harus tetap tinggi secara konsisten. Hal itu demi memengaruhi keputusan kebijakan moneter oleh bank sentral di masa yang akan datang.

"Dalam konferensi pers, Powell mencatat bahwa risiko-risiko menjadi semakin seimbang; itu adalah tanda bagi The Fed untuk sedikit dovish," kata Amo Sahota, Direktur Klarity FX di San Francisco  dikutip dari Reuters, Kamis (2/11).

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun turun menjadi 4,76%, ini merupakan level terendah sejak 17 Oktober 2023. Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun merosot menjadi 4,94%, mencapai level terendah sejak 10 Oktober 2023.

Penurunan ini terjadi karena Departemen Keuangan AS merencanakan untuk secara perlahan meningkatkan jumlah lelang obligasinya guna memenuhi kebutuhan pembiayaan. Departemen Keuangan mengatakan ukuran sebagian besar lelang dari November hingga Januari 2024 akan meningkat. Mereka akan membutuhkan tambahan satu kuartal untuk memenuhi rencana pendanaannya.

Di sisi lain, indeks dolar AS menguat setelah pernyataan Fed tetapi pergerakan terakhir hampir datar. Dolar melemah 0,4% terhadap yen Jepang menjadi 151,09 yen per dolar AS.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...