Tebar Diskon Jumbo Saat HUT, Saham BCA Kok Ikut-ikutan Terdiskon
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,52% ke Rp 10.025 pada akhir perdagangan Selasa (20/2) kemarin. Level tersebut merupakan level tertinggi BBCA dengan memperhitungkan beberapa kali stock split.
Stock split merupakan sebuah aksi korporasi untuk memecah nilai saham agar menjadi lebih murah. Aksi ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham di bursa efek.
Namun sayangnya tepat pada hari jadinya ke-67 tahun, saham BBCA mengalami koreksi di sesi pertama perdagangan Rabu (21/2). Saham BBCA turun 100 poin atau 1% ke Rp 9.925 per saham. Saham BBCA ada di rentang 9.000-10.000 per saham pada sesi pertama tadi, dengan nilai transaksi perdagangan Rp 254,69 miliar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, koreksi yang terjadi pada BBCA di sesi pertama ini diperkirakan merupakan bagian dari fase uptrend-nya. Koreksi BBCA ini dapat dicermati dari pergerakan Stochastic yang sudah deadcross di area overbought.
“Namun MACD masih berada di area positif yang diperkirakan BBCA masih berpeluang menguat kembali,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (21/2).
Ia pun merekomendasikan buy on weakness untuk saham BBCA dengan support di 9.525 dan resistance di 10.025 per saham.