Bursa AS Naik Menyambut Konferensi AI dan Kebijakan Moneter The Fed

Nur Hana Putri Nabila
19 Maret 2024, 06:49
Ilustrasi bursa AS
Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat

Pendiri dan CEO Infracap Jay Hatfield menyebut pergerakan harga saham pada Senin (18/3) merupakan indikasi pulihnya saham-saham sektor teknologi. Ia mengamati bahwa saat ini pasar sedang berada dalam periode musiman yang lemah, di mana para investor merasa bingung atau ragu untuk berinvestasi di masa depan.

“Jadi mereka bergantian antara menjual saham-saham teknologi dan menjual saham-saham lainnya," kata Hatfield seperti dikutip CNBC, Selasa (19/3).

Hatfield memperkirakan bahwa reli pasar akan kembali meningkat pada bulan April, terutama ketika musim laporan keuangan berikutnya dimulai. Tak hanya itu, ia mencatat para investor juga sangat menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. 

Pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve akan berlangsung selama dua hari dimulai pada Selasa (19/2) dan akan berakhir dengan pengumuman pada Rabu (20/3) mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool, saat ini terdapat 99% kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini dalam pertemuan kebijakan minggu ini. Namun, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga pada Juni mendatang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, dengan probabilitas sekitar 55%.

Di samping itu, meningkatnya angka inflasi inti dan inflasi grosir pada Februari yang melebihi perkiraan, membuat pelaku pasar saham kecewa. Hal itu juga memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...