Wall Street Merosot Tajam Dipicu Kekhawatiran Penundaan Suku Bunga AS

Nur Hana Putri Nabila
5 April 2024, 07:05
Bursa Wall Street
ANTARA
Bursa Wall Street
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis (4/4) menjelang dikeluarkannya laporan tenaga kerja bulan Maret. Investor khawatir kenaikan harga minyak membuat Bank Sentral AS, Federal Reserve, akan menunda penurunan suku bunga.

Pada perdagangan Wall Street kemarin, Dow Jones Industrial Average turun 530,16 poin atau 1,35%, ditutup pada level 38.596,98. Ini merupakan sesi terburuk bagi Dow sejak Maret 2023, dengan penurunan hari keempat berturut-turut.

S&P 500 juga terkoreksi sebesar 1,23% dan berakhir di 5.147,21, sementara Nasdaq Composite yang didominasi oleh perusahaan teknologi merosot 1,40% menjadi 16.049,08.

 Semua indeks utama itu turun cukup tajam menjelang penutupan, bahkan lebih dari 2% dari titik tertinggi hari itu. Pasar juga bergerak fluktuatif, terutama Dow yang naik turun sekitar 860 poin antara titik tertinggi dan terendah pada hari itu.

Pada hari itu, harga minyak mentah melonjak seiring dengan pergantian saham. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik mencapai US$86 per barel, mencapai level tertinggi sejak Oktober.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kenaikan harga energi dapat mempercepat laju inflasi. Selain itu, Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, juga menyatakan kekhawatirannya apakah bank sentral harus menurunkan suku bunga jika inflasi tetap tinggi. 

Pernyataan dari Neel Kashkari berdampak pada imbal hasil obligasi Treasury AS dengan jangka waktu 10 tahun. Imbal hasil tersebut naik dari posisi terendah selama sesi perdagangan pada hari itu, mencapai angka 4,305%. Sebelumnya, pada hari Rabu, imbal hasil Treasury acuan sempat menyentuh level tertinggi baru untuk tahun ini, yaitu 4,429%.

Kepala Strategi Investasi CFRA Research mengatakan, imbal hasil obligasi 10 tahun menjadi salah satu kekuatan pendorong utama. Investor semakin yakin jika Federal Reserve akan mengambil langkah yang lebih lambat dalam penurunan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...