Tiga Wadah Investasi Paling Berprospek Tahun Ini

Pingit Aria
8 Januari 2020, 10:00
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).

P2P lending merupakan platform yang mempertemukan pemberi pinjaman (kreditur) dengan peminjam (debitur). Dalam P2P lending, ada ketentuan bunga untuk uang yang dipinjamkan.

Karena sifatnya pinjaman langsung, Anda bisa menanamkan modal di platform ini sebagai investor. Anda pun dapat memilih sendiri individu, badan usaha, atau proyek yang hendak Anda dibiayai.

(Baca: Tiga Strategi Asosiasi Fintech Tingkatkan Penyaluran Pinjaman di 2020)

Di sini Anda harus berhati-hati. Sebab, seperti investasi pada umumnya, ada risiko gagal bayar saat menanamkan modal di fintech P2P lending.

Agar tidak menjadi korban penipuan, Anda harus memilih perusahaan fintech yang berstatus legal. Hanya gunakan yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Properti

Selain emas dan fintech P2P lending, properti masih menjadi instrumen investasi yang menarik. Andy menyatakan, adanya properti di segmen menengah ke bawah membuat investasi ini tak hanya dikuasai oleh kelas atas dengan rumah-rumah mewah.

"Karena bagi kelas menengah ke bawah ini, kebutuhan properti adalah untuk rumah pertama yang harus dipenuhi, sehingga pasarnya akan selalu ada," katanya.

Pernyataan Andy senada dengan hasil survei properti Bank Indonesia yang menyebut bahwa kenaikan harga properti tertinggi justru terjadi pada segmen kelas menengah ke bawah. Berikut grafiknya:

Begitu pula portal properti Rumah.com dalam Property Market Outlook 2020 juga menyebut bahwa harga properti tahun ini masih akan naik. Hal ini sejalan dengan permintaan pasar masih akan tumbuh didominasi dari kalangan menengah dan menengah bawah.

“Minat terhadap properti residensial second hampir sama besar dengan properti residesial baru. Pencari hunian lebih mengutamakan lokasi dan sarana transportasi umum yang terdapat di sekitar hunian,” kata Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com.

Rumah.com Property Price Index menunjukkan indeks harga properti nasional sepanjang 2019 bergerak naik secara stabil. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana harga properti di kuartal pertama 2018 justru turun secara kuartalan.

(Baca: Masterplan Ibu Kota Baru Ditargetkan Rampung Paling Lambat Juli 2019)

Sama seperti tahun lalu, indeks harga properti 2020 diprediksi bergerak moderat di paruh pertama. Indeks harga kuartal kedua (Q2) 2019 adalah 112,0 atau naik 2% secara kuartalan. Indeks harga pada Q3 2019 mengalami kenaikan 3% dari kuartal sebelumnya menjadi 115,8.

Seperti yang diprediksi pada awal tahun 2019, dinamika pasar properti banyak dipengaruhi oleh permbangunan infrastruktur di sejumlah kawasan penyangga Ibu Kota, seperti Bekasi, Depok, Bogor, hingga Tangerang.

Bagaimanapun, investasi properti tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu waktu untuk memilih properti yang paling menjanjikan dan memastikan legalitasnya. Selain itu, modal yang harus disiapkan pun lebih besar ketimbang investasi emas atau fintech.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...