OJK Dorong Bank Besar Beli Banyak Bank Kecil, BCA Pilih Cara Lain

Image title
7 November 2019, 06:15
BCA
KATADATA |
Ilustrasi. OJK bakal memperbolehkan bank besar memiliki lebih dari satu bank.

(Baca: OJK Masih Kaji Rencana Revisi Aturan Kepemilikan Tunggal Bank)

BCA sendiri baru saja menyelesaikan proses akuisisi Bank Royal. Rencananya, BCA akan menjadikan anak usahanya ini fokus untuk menjalankan bisnis digital. 

Namun sesuai ketentuan, menurut Jahja, Bank Royal baru dapat melayani pembayaran digital jika sudah masuk dalam kelompok BUKU 2 atau bermodal inti di atas Rp 1 triliun. Sementara modal inti Bank Royal hingga September 2019 baru mencapai Rp 319,7 miliar. Artinya, BCA kemungkinan akan menyuntik anak usahanya itu sebesar Rp 700 miliar. 

Jahja sebelumnya juga menyatakan pihaknya masih berencana mengakuisi satu bank lagi sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) perseroan. Namun, ia mengaku tak akan tergesa-gesar mengeksekusi rencana tersebut. 

BCA sebelumnya menargetkan akuisisi pada dua bank agar dapat mengantongi kepemilikan saham mayoritas. Namun saat ini, BCA telah memiliki 99,99% saham Bank Royal dan sisanya 0,01% dikuasai BCA Finance. 

(Baca: Ini Profil Bank Royal yang Diakusisi BCA Hampir Rp 1 Triliun)

Sesuai Peraturan OJK terkait kepemilikan saham pada bank umum, mayoritas kepemilikan saham pada bank umum ditetapkan sebesar 40%. Namun, badan hukum lembaga keuangan bank dapat memiliki saham pada bank lebih dari 40% atas persetujuan OJK setelah memenuhi sejumlah persyaratan. 

Bank juga dapat memiliki lebih dari 40% saham pada bank lain hasil penggabungan atau merger, serta pada bank yang sedang dalam penyelamatan LPS, pengawasan intensif, dan pengawasan khusus ketika dibeli. 

Sebelumnya, BCA mencatatkan laba bersih hingga kuartal III 2019 mencapai Rp 20 triliun dan menjadi bank dengan laba bersih terbesar kedua setelah BRI seperti tergambar dalam tabel di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...