Lima Tahun Terakhir, Neraca Finansial Indonesia Surplus US$ 142,2 M
Aset Nonfinansial Mendominasi
Selain itu, masih banyak masyarakat yang enggan menempatkan dananya di perbankan. Mereka memilih menaruh dananya pada aset-aset non-keuangan, misalnya rumah, tanah, dan lain-lain. Hal ini ditunjukkan dengan rasio total DPK terhadap PDB per kapita Indonesia yang di bawah 40%. Sementara perbankan di negara tetangga lebih unggul dalam pengumpulan DPK, di Filipina rasionya mencapai 79%, Thailand 115%, dan Vietnam 156%.
"Orang Indonesia belum percaya pada sektor keuangan," kata Halim. Untuk menarik minat masyarakat menempatkan dana pada aset-aset finansial, pemerintah harus menawarkan insentif pajak atau insentif lainnya. Regulasi di sektor keuangan dan perbankan juga perlu ditinjau untuk mempromosikan inovasi produk keuangan.
Menanggapi gejolak ekonomi akhir-akhir ini, Halim menilai pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah-langkah yang tepat. Beberapa kebijakan tersebut adalah kebijakan moneter pre-emptive, penjadwalan ulang proyek-proyek pemerintah, dan kontrol terhadap impor dengan menaikkan PPh impor dan mendorong program B20.
(Baca: LPS: Pertumbuhan Simpanan di Bank Tahun Ini Melambat)