Dolar AS Terus Menguat, Masyarakat Mulai Ramai Tukar Dolar

Michael Reily
4 September 2018, 18:53
Penukaran uang dolar AS
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2).

Seorang pegawai perusahaan pelat merah, Alitha Pratiwi (25), mengaku mempertimbangkan  menukarkan sebagian dolar AS miliknya menjadi rupiah  seiring dengan nilai rukar dolar yang terus naik. Namun, dia mengaku masih menyimpan sebagian dolarnya sebagai simpanan atau dana darurat.“Kayaknya akan ditukar tapi tidak semua, sebagian ditahan dulu,” ujarnya.

(Baca: Kumpulkan Menteri, Jokowi Siap Rilis Kebijakan Lawan Pelemahan Rupiah).

Sementara itu, pegawai swasta perusahaan produk susu asing, Rezza Jaya (29), mengaku masih menahan diri untuk menjual dolar AS ke tempat pertukaran uang. Rezza memperkirakan dolar AS masih akan menguat dalam beberapa waktu ke depan.

Di tempat penukaran uang lain, SAV Money Changer,  di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, seorang pegawai swasta yang bekerja di salah satu perusahaan yang  bergerak di bidang ekspor, Febby Zortunella (27) berencana menukarkan dolar AS untuk kepentingan operasional perusahaannya.

Dia menukar dengan nilai tukar Rp 14.850 per dolar AS. Namun, satu jam setelah selesai penukaran, nilai tukar dolar terhadap rupiah kembali bergerak naik menjadi Rp 14.950 sehingga dia berencana menukarkan lebih banyak dana.

“Besok kayaknya akan tukar lebih banyak,” kata Febby.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi, menjelaskan sekarang adalah momentum tepat untuk masyarakat yang mencari keuntungan dari perubahan kurs rupiah. Sebab, nilai tukar rupiah terhadap dolar hampir mencapai Rp 15 ribu.

(Baca: Darmin Terkejut Krisis Argentina Menambah Kejatuhan Rupiah).

Namun, Dini menekankan bahwa masyarakat juga harus bijak dalam memutarkan uangnya jika ingin menukarkan dolar AS-nya ke rupiah. Contohnya seperti pembelian surat utang dalam bentuk Saving Bonds Retail (SBR), mengingat Bank Indonesia (BI) juga meningkatkan suku bunga. “Lebih baik masyarakat memanfaatkan rupiah untuk dapat keuntungan yang lebih karena sudah melepas dolarnya,” ujar Dini.

Dia menuturkan, pada teorinya, penukaran dolar AS ke rupiah akan membantu kurs mata uang nasional karena perputaran rupiah. Namun, kondisi perekonomian yang tak stabil juga masih menjadi kendala bagi berbagai macam perekonomian. Sehingga, langkah pemerintah dan BI selanjutnya akan menjadi penentu fluktuasi nilai mata uang rupiah nantinya.

Mengutip data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup di kisaran Rp14.935 per US$ atau melemah 120 poin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...