Kuartal I-2018, Laba BRI Tumbuh 11,4% Menjadi Rp 7,4 Triliun
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 12,7 persen menjadi Rp 827,1 triliun. Selaras dengan peningkatan DPK, BRI mampu meningkatkan dana murah (CASA), menjadi 55,87 persen di Triwulan I 2018 dari sebelumnya 55,17 persen pada periode sama tahun lalu.
(Baca: Kredit Korporasi Besar Melemah, Pertumbuhan Kredit 2 Bank BUMN Merosot)
“Dengan kinerja yang cukup kuat tersebut, kami optimistis mampu tumbuh secara berkelanjutan dengan tetap fokus terhadap pemberdayaan UMKM, mendorong literasi, dan inklusi keuangan ke seluruh penjuru negeri serta menjalankan fungsi sebagai agent of development,” kata Suprajarto.
Ia pun berharap, pada paruh kedua 2018, penyaluran kredit BRI bisa tumbuh 14 persen melalui penyaluran UMKM dan sedikit korporasi. Suprajarto optimis karena potensi bisnis terutama di UMK masih sangat besar.
Saat ini, BRI juga banyak menajajaki kerja sama dengan berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. "Itu tentu akan memberikan optimisme kami, bukan hanya pada penyaluran kredit tetapi juga fee based income (pendapatan nonbunga)," katanya.
Kerjasama dengan Bank BPD ini bisa menguntungkan kedua pihak. BRI akan mendampingi Bank BPD soal kendala teknologi, mahalnya investasi, dan membantu masalah sumber daya manusia.