Raih Peringkat Layak Investasi, Bunga Utang Indonesia Terus Turun

Desy Setyowati
31 Mei 2017, 11:25
Bursa
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain itu, Handy mencatat adanya arus keluar dana asing (capital outflow) dari pasar obligasi sebesar Rp 1,93 triliun pada 19 Mei lalu. Namun, setelah itu ada dana asing yang masuk sebesar Rp 4,78 triliun dan Rp 8,36 triliun pada awal pekan perdagangan berikutnya.

Hal ini sejalan dengan hitungan Bank Indonesia (BI) bahwa capital inflow mencapai Rp 108 triliun hingga 26 Mei lalu. Jumlahnya jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 62 triliun.

Ke depan, Handy memperkirakan, yield SUN tenor 10 tahun bisa  terus turun tahun ini mencapai 6,85 persen atau dalam kisaran 6,55-7,15 persen. Perkiraan itu dengan asumsi yield obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun di bawah 2,6 persen tahun ini.

(Baca: BKPM Ramal Kenaikan Rating S&P Baru Berdampak Signifikan 2018)

Selain itu, penurunan yield SUN 10 tahun ini juga ditopang oleh perekonomian domestik yang cenderung membaik. Meski begitu, Handy mengingatkan masih adanya risiko politik, baik pemilihan umum (pemilu) ataupun keluarnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit).

Risiko eksternal lainnya adalah perlambatan ekonomi Tiongkok dan terdepresiasinya mata uang negara itu. Selain itu, jika bank sentral AS menaikkan suku bunga dananya (Fed Rate) lebih dari tiga kali tahun ini maka yield SUN 10 tahun berpotensi naik lagi. "Namun, perkiraan kami the Fed tidak akan menaikkan suku bunganya lebih dari tiga kali tahun ini. Jadi tersisa dua kali lagi," katanya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...