Ukur Rupiah, Jokowi Minta Yuan Dijadikan Alternatif Dolar

Desy Setyowati
6 Desember 2016, 20:06
Kurs rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Grafik: Pelemahan Mata Uang Asia Terhadap Dolar AS 1-23 November 2016
Pelemahan Mata Uang Asia Terhadap Dolar AS 1-23 November 2016

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, tekanan terhadap rupiah memang tinggi mengingat tingginya ketidakpastian di global. Tren yang terjadi banyak negara maju yang memilih pemimpin nasionalis, seperti Trump. Apalagi dalam waktu dekat Perancis dan Jerman juga akan memilih pemimpin barunya. Kemudian Italia juga memutuskan menolak referendum. “Saya kira perlu dicermati Italia dan Perancis karena uncertainty global. Dia begitu nasionalis kebijakannya, anti kepada Uni Eropa. Ini menambah uncertainty, seperti Trump,” ujar Juda.

Kondisi ini juga akan memicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Namun, senada dengan Jokowi, ia pun menilai pasar harus melihat perbaikan dari sisi fundamental ekonomi. Defisit transaksi berjalan, misalnya diperkirakan 1,9 persen tahun ini. Inflasi juga dikisara 3-3,2 persen. Ekspor pun untuk pertama kalinya kembali positif di Kuartal IV, utamanya untuk non minyak dan gas (migas). “Domestiknya positif, tapi dari global ada uncertaintysehingga harus lebih berhati-hati.” (Baca juga: OJK Pantau 90 Persen Dana Repatriasi Masih di Deposito Bank)

Sejak awal tahun, ia mencatat keluarnya dana asing (capital outflow) mencapai Rp 105 triliun. Bahkan sepertiganya pergi pada November saja. Meski begitu, ia pastikan likuiditas valuta asing (valas) di dalam negeri terpenuhi oleh domestik. Ketersediaan valas ini didapat dari repatriasi pengampunan pajak (tax amnesty) dan ekspor manufaktur yang naik 7-8 persen juga mensuplai valas.

Selain itu, aturan kewajiban penggunaan rupiah di dalam negeri juga mengurangi permintaan valas. “Dulupermintaan valas untuk transaksi dalam negeri US$ 8 miliar, sekarang US$ 1 miliar sampai US$ 1,5 miliar,” tutur Juda.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...