Pencadangan Naik, Laba Bersih BTN Semester I 2020 Anjlok 41%

Image title
3 Agustus 2020, 13:14
laba bersih btn, ckpn btn, rasio pencadangan btn
Laba bersih BTN semester II 2020 anjlok hingga 41% seiring lonjakan pencadangan untuk mengantisipasi NPL.

Lalu, penyaluran pinjaman di segmen kredit non-perumahan, bank berkode emiten BBTN ini mampu menyalurkan pinjaman kepada nasabahnya senilai Rp 22,91 triliun per akhir Juni 2020.

Seiring dengan pencadangan yang melonjak naik, kualitas penyaluran kredit BTN pada semester I 2020 ini pun membaik. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) per Juni 2020 di level 2,40%, turun dari 4,42% per Juni 2019.

Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) BTN 2,99% secara tahunan dari Rp 219,76 triliun menjadi Rp 226,32 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama disumbang peningkatan giro sebesar 13% secara tahunan dari Rp 52,88 triliun menjadi Rp 59,75 triliun.

Dengan peningkatan giro tersebut, BTN mencatatkan kenaikan dana murah (CASA) sebesar 3,75% secara tahunan dari Rp 92,83 triliun menjadi Rp 96,32 triliun. "Secara bertahap kami terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal," kata Pahala.

Kinerja positif pada kredit dan DPK tersebut, juga turut mengerek naik aset BBTN sebesar 0,68% secara tahunan menjadi sebesar Rp 314,60 triliun. "Kami juga berupaya terus memperbaiki proses bisnis sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan positif yang berkelanjutan," katanya.

Di tengah pandemi Covid-19, BTN terus memupuk likuiditas dimana rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) naik ke level 132,22% pada semester I 2020 dari 105,50% di periode yang sama tahun sebelumnya. Permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) pun naik dari level 16,99% menjadi 19,10% per semester I 2020.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...