OJK Cari Solusi Atasi Lesunya Penyaluran Kredit Bank Swasta & Asing

Agatha Olivia Victoria
2 September 2020, 16:13
OJK Sebut Bank Swasta dan Asing Belum Berhasrat Salurkan Kredit
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit oleh bank swasta hanya tumbuh 0,91% selama Juli 2020. Sedangkan kredit dari bank asing terkontraksi pada periode ini.

"Di swasta appetite-nya belum kelihatan. Apalagi bank milik asing," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (2/9).

Untuk itu, ia akan berkomunikasi dengan bank swasta dan asing terkait kendala yang dialami. Jika diperlukan, OJK bakal memberikan stimulus agar kedua bank ini percaya diri untuk menyalurkan kredit.

Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 1,53% pada Juli. Bank Pembangunan Daerah (BPD) mendominasi penyaluran kredit pada periode ini.

OJK menyebutkan, penyaluran kredit oleh BPD tumbuh 8,23%. Ini artinya, permintaan kredit di daerah cukup besar.

Kendati begitu, Wimboh menilai tingginya permintaan di daerah tak mampu mengangkat pertumbuhan kredit secara nasional. "Tetapi ada tanda pertumbuhan dimulai dari daerah," ujarnya.

Dia pun bercerita, pusat perbelanjaan di daerah tetap ramai meski ada pandemi Covid-19. Hal ini mengonfirmasi bahwa optimisme masyarakat daerah tetap besar.

Selain dari BPD, bank milik negara mendukung pertumbuhan kredit di Tanah Air. Penyaluran kredit dari bank pelat merah naik 3,36% pada Juli.

Dari sisi penggunaannya, kredit modal kerja masih terkontraksi 0,8%. Sebaliknya, penyaluran kredit investasi membaik, dan tumbuh 5,9%.

Secara sektoral, kredit yang diserap sektor perdagangan terkontraksi 5,4%. Padahal, sektor ini berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Sedangkan kredit kepada sektor transportasi, komunikasi, dan pergudangan tumbuh 11,9%. Lalu, kredit sektor pertambangan naik 11,3%.

Kredit untuk Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta korporasi masing-masing tumbuh 15% dan 3,78%. Lagi-lagi, peningkatan ini juga belum mampu mengangkat pertumbuhan kredit secara nasional.

Maka dari itu, OJK mengaku akan terus berfokus mendorong kredit korporasi. "Jadi kami akan pikirkan apa kendalanya. Kami atasi agar permintaan kreditnya bisa tumbuh," kata dia.

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...