Holding BUMN Ultra Mikro Direstui, BRI akan Right Issue Kuartal III

Image title
18 Maret 2021, 20:37
holding BUMN ultra mikro, OJK, KKSK
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja membahas holding ultra mikro dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Kenaikan profitabilitas ini yang diyakini Tiko dapat semakin menyejahterakan karyawan di masing-masing perusahaan. "Pegadaian dan PNM bisa menikmati kenaikan laba, yang nanti bisa di pass on kepada benefit dari karyawannya," kata Tiko menegaskan.

Holding Ultra Mikro Tingkatkan Agregasi UMKM

Pada kesempatan lain, Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata menyampaikan pembentukan holding BUMN ultra mikro ini sangat relevan untuk meningkatkan agregasi pelaku usaha UMKM di masa pemulihan ekonomi nasional saat ini.

Ia menilai, saat ini agregasi pelaku UMKM khususnya segmen mikro masih sangat rendah. Padahal, pelaku mikro membutuhkan agregasi sehingga skala ekonomi produksinya dapat lebih baik untuk menjawab potensi pemulihan ekonomi tahun ini.

"Ultra mikro ini harus diagregasi, kalau mereka kecil-kecil dan terpisah terus maka akan selalu sulit dapat pembiayaan lebih besar," kata Leonard beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pembentukan holding yang dipimpin oleh BRI akan sangat memantik optimisme pelaku UMKM. Alasannya, BRI cukup berhasil dalam memberi pendampingan dengan beban pinjaman yang sangat terjangkau. Bahkan sebagian besar kredit usaha rakyat disalurkan oleh BRI, dan pelaku UMKM sudah mampu naik ke kelas yang lebih baik tanpa perlu memberatkan fiskal negara.

Pelaku UMKM saat ini dinilai membutuhkan pendampingan yang mampu membawa go digital. Pembiayaan tanpa pendampingan go digital, dinilainya justru tidak banyak membantu pemulihan operasional pada 2021 ini.

"Kami pun juga sebenarnya mencoba untuk terus mendorong pelaku UMKM memanfaatkan platform digital agar mereka mendapat akses pasar lebih luas," katanya.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan penggabungan ketiga perusahaan BUMN tersebut dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap pembiayaan dengan bunga rendah hingga ke wilayah pelosok Tanah Air.

"Bunga pembiayaan mikro nantinya lebih murah. Kami yakin holding ini mampu meningkatkan akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri," kata Andre.

Andre pun yakin praktik aksi korporasi kali ini lebih sehat lantaran melibatkan BRI yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia. Harapannya, holding ini tidak hanya sebatas aksi korporasi semata, tetapi juga akan bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat, utamanya masyarakat kecil.

Lebih lanjut, Andre menjelaskan selama ini pelaku usaha mikro kerap terkendala akses permodalan yang membuat mereka tak punya pilihan hingga akhirnya terpaksa berhubungan dengan rentenir. "Kita tahu rentenir bisa menarik denda sesuka hati bahkan menyita aset usaha. Akhirnya pelaku usaha yang terpaksa meminjam ke rentenir terjebak dalam lingkaran setan," ujar Andre.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...