Ping An Dikabarkan Minat Investasi, Bank Nobu Buka Pintu Selebarnya
Aset Bank Nobu Terdongkrak usai Rights Issue
Grahaputra Mandirikharisma selaku pembeli siaga berencana menyetorkan modal berupa uang tunai Rp 5,1 miliar dan Rp 193 miliar berupa aset. Setelah transaksi, Grahaputra Mandirikharisma akan memiliki sebanyak 164,39 juta unit saham atau setara 3,57% dari total saham dengan asumsi seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya.
Setoran modal berupa aset yang dimaksud adalah seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten senilai Rp 132 miliar. Aset lainnya yaitu, sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower Lantai G, Gambir, Jakarta Pusat dengan nilai Rp 61 miliar.
Berkat setoran dana dari Grahaputra Mandirikharisma, total aset Bank Nobu akan terdongkrak dari Rp 15,17 triliun pada Mei 2021 menjadi Rp 15,36 triliun. Tambahan tersebut terdapat pada pos aset tetap Rp 193 miliar dan giro pada Bank Indonesia Rp 5,1 miliar.
Hendra mengatakan, Gedung A UPH memiliki lokasi yang strategis karena berada di jantung kawasan pusat bisnis Lippo Karawaci. Dengan memiliki gedung ini, Bank Nobu bisa mempermudah koordinasi karena unit-unit Bank Nobu akan berada di gedung tersebut.
"Kami harapkan koordinasi antar-unit bisa lebih mudah karena kami berada di dalam satu gedung yang beberapa lantai," katanya.
Gedung Gajah Mada Tower juga memiliki potensi yang besar karena menyatu dengan Gajah Mada Plaza. Daerah tersebut punya pertumbuhan karena dikelilingi oleh sentra pedagang besar seperti Pasar Asemka, Glodok, Pasar baru, Roxy, dan Sawah Besar. "Potensi itu masih sangat tinggi untuk di daerah Gajah Mada ini," kata Hendra.
Terlebih, saat ini pemerintah tengah membangun Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2 yang menyambungkan Bundaran Hotel Indonesia dengan Ancol Barat, melewati Gajah Mada. MRT diharapkan bisa memobilisasi masyarakat lebih baik ke daerah Gajah Mada.