Genjot Rumah Subsidi, Bank BTN Ubah Skema Kredit Tetap Bisa 10 Tahun

Intan Nirmala Sari
30 Oktober 2021, 09:00
Bank BTN, BTN, Bank Tabungan Negara, KPR, kredit kpr, kpr rumah, subsidi
Arief Kamaludin | Katadata

Untuk harga rumah tapak mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 219 juta. Kemudian untuk rumah susun mulai Rp 288 juta hingga Rp 385 juta. Lalu, untuk rumah yang dibangun secara swadaya berkisar Rp 120 juta hingga Rp 155 juta.

Sesuai aturan yang ditetapkan Kementerian PUPR, masyarakat yang bisa mengakses skema KPR BP2BT adalah mereka yang belum memiliki rumah dan belum pernah mendapatkan subsidi atau bantuan perumahan dari pemerintah. Selain itu, MBR yang bisa mengakses KPR tersebut wajib memiliki rekening tabungan selama minimal 3 bulan.

Selain itu, Ada juga batasan penghasilan yang ditetapkan untuk dapat menikmati fasilitas KPR tersebut, baik sendiri maupun bersama pasangan. PUPR mengatur nilai penghasilan sesuai dengan zona wilayah yaitu penghasilan maksimal Rp 6 juta dan Rp 8,5 juta untuk wilayah Papua & Papua Barat.

Selain mengincar MBR, tahun ini Bank BTN juga tengah mengincar nasabah dari kelas menengah. Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan jaringan pangsa pasar perusahaan di developer atau pengembang besar masih minim.

PENYALURAN KPR BTN DI TENGAH PANDEMI COVID-19
PENYALURAN KPR BTN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.)

Namun, untuk tahun ini perusahaan telah melakukan penjajakan ke beberapa pengembang besar untuk melakukan kerja sama penyaluran kredit, seperti Bumi Serpong Damai (BSD), Ciputra dan lainnya. Adapun pembicaraan kerja sama tidak sebatas KPR, melainkan bisnis lainnya, seperti kerja sama pendanaan, transaksi dan lainnya.

“Ada top ten pengembang yang sudah dijajaki, developer skala nasional,” kata Nixon saat dihubungi Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, tujuan Bank BTN masuk pangsa pasar kelas menengah tidak sebatas urusan KPR. Dia menjelaskan, pembeli rumah di atas Rp 2 miliar umumnya memiliki average saving atau kemampuan menabung yang tinggi dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Di samping itu, perusahaan dengan kode saham BBTN ini merasa dominan player saat ini adalah MBR, sehingga perlu masuk ke pangsa pasar yang lebih besar. Dalam paparan public expose awal September 2021, Bank BUMN tersebut telah menguasai 41,46% market share pasar KPR Indonesia, dengan 86% pangsa pasar pada KPR Subsidi.


Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...