Bank-bank Kecil Kebut Jual Saham Baru untuk Kerek Modal di Ujung Tahun

Image title
7 Desember 2021, 15:41
ojk
Bank KATADATA|Arief Kamaludin
Bank KATADATA|Arief Kamaludin

"Sesuai dengan strategi Perseroan untuk menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis perseroan," kata manajemen Bank Ina Perdana.

Bank Ina Perdana mengembangkan digitalisasi melalui kerja sama layanan terkelola dengan vendor (pihak ketiga). Sehingga bank tidak berinvestasi langsung dengan membeli aset atau peralatan.

PT Bank Bumi Arta Tbk

PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) berencana menerbitkan 462 juta unit saham atau sekitar 16,67% dari total saham setelah aksi korporasi tersebut. Bank berpotensi meraup dana segar Rp 621,39 miliar dari rights issue karena mematok harga pelaksanaan Rp 1.345 per saham.

Perusahaan teknologi keuangan Ajaib di bawah PT Takjub Finansial Teknologi berkomitmen mengucurkan Rp 15,97 miliar ke Bank Bumi Arta. Ajaib akan mengeksekusi rights issue sesuai porsinya, yaitu 110,88 juta saham.

Selain itu, PT Surya Husada Investment yang punya 772,8 juta saham atau 33,45 % saham Bank Bumi Arta, juga melaksanakan haknya sejumlah 154,56 juta. Dengan demikian, Surya Husada Investment akan menggelontorkan Rp 20,78 miliar.

PT Dana Graha Agung yang menggenggam 463,68 juta atau 20,07 % saham Bank Bumi Arta menyatakan turut mengambil haknya sebanyak 92,73 juta saham. Artinya, investor ini akan menyuntikan dana Rp 124,72 miliar ke Bank Bumi Arta.

Tidak ketinggalan, PT Budiman Kencana Lestari yang memiliki 309,12 juta atau 13,38 % berpartisipasi untuk mengambil haknya sebanyak 61,82 juta saham. Untuk itu, Budiman Kencana Lestari perlu mengguyur dana tambahan Rp 83,15 miliar.

Tujuan pelaksanaan rights issue untuk memenuhi modal inti minimum pada 2021 senilai Rp 2 triliun. Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, modal inti Bank Bumi Arta baru Rp 1,6 triliun, di bawah ketentuan OJK.

Selain untuk memenuhi modal inti, Bank Bumi Arta akan menggunakan sekitar 80 % dana dari rights issue tersebut untuk pemberian kredit kepada nasabah yang direalisasikan secara bertahap.

Sisa 20% dana yang didapat bakal digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan perbankan digital. Sebagai contoh dalam pembukaan rekening online, deposito online, pinjaman personal online, kartu kredit, sistem open API guna layanan terintegrasi, dan BIFast.

"Guna peningkatan layanan serta peningkatan infrastruktur dan sistem keamanan teknologi informasi untuk menunjang pengembangan digital banking," kata manajemen dikutip dari prospektus.

PT Bank Bisnis Internasional Tbk

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) akan menerbitkan 280,72 juta atau sebanyak 8,49% saham untuk memenuhi syarat modal inti dari OJK. Harga pelaksanaan rights issue ini sebesar Rp 3.510, sehingga jumlah dana yang diperoleh mencapai Rp 985,33 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, modal inti Bank Bisnis Internasional bru Rp 1,63 triliun. Dengan adanya rights issue, maka modal inti bank bisa menembus Rp 2,04 triliun sesuai syarat OJK.

"Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah," kata manajemen Bank Bisnis Internasional dikutip dari prospektus, Rabu (24/11).

Dalam rights issue ini, PT Sun Antarnusa Investment selaku salah satu pemegang saham utama Perseroan hanya akan melaksanakan sebagian rights issue miliknya, yaitu sebanyak 16,97 juta. Sisa haknya dialihkan kepada PT Sun Land Investama dan Sundjono Suriadi.

Sun Land Investama selaku salah satu pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh hak miliknya, yaitu sebanyak 37,05 juta. Selain itu, Sun Land Investama juga akan mengambil porsi rights issue dari Sun Antarnusa Investment sebanyak 6,5 juta saham.

Sementara, Sundjono Suriadi akan melaksanakan seluruh rights issue miliknya, yaitu sebanyak 56,14 juta. Selain itu, Sundjono Suriadi akan mengambil porsi rights issue dari Sun Antarnusa Investment, yaitu sebanyak 6 juta saham.

PT Finaccel Teknologi Indonesia (Kredivo) selaku salah satu pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh rights issue miliknya, yaitu 112,28 juta.

PT Bank Ganesha Tbk

PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) berencana menerbitkan saham baru untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp 2 triliun. Berdasarkan laporan keuangan, modal inti (tier 1) Bank Ganesha hanya Rp 1,05 triliun per 30 September 2021, kurang Rp 1 triliun lagi.

"Dalam rangka memenuhi Peraturan OJK, maka Bank Ganesha memiliki kewajiban untuk meningkatkan modal inti minimum. Oleh karenanya, kami akan melaksanakan penambahan modal," kata manajemen Bank Ganesha dalam keterbukaan informasi, Senin (15/11).

Jumlah saham yang akan diterbitkan maksimal sebanyak 5,58 miliar saham atau setara sebesar 50% dari modal yang disetor setelah rights issue ini. Nilai nominal saham yang akan diterbitkan Rp 100 per saham. Meski begitu, Manajemen Bank Ganesha belum menentukan harga pelaksanaan dari rights issue ini.

Pelaksanaan rights issue dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya rapat digelar pada 22 Desember 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...