Bank BUMN Cetak Laba Rp 113 Triliun di 2022, BRI Terbesar

Syahrizal Sidik
16 Februari 2023, 19:12
Bank BUMN Cetak Laba Rp 113 Triliun di 2022, BRI Terbesar
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Warga bertransaksi di ATM Link milik Bank BUMN di Pasar Tanah Abang,

BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 18,31 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik hingga 68% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya. Realisasi laba bersih tersebut lebih tinggi dari yang diestimasikan. Realisasi ini di atas pencapaian sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah BNI.

"Total kredit yang disalurkan di tahun 2022 telah mencapai Rp 646,19 triliun, tumbuh di atas target awal perusahaan yaitu mencapai 10,9% secara tahunan," ujar Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam Paparan Kinerja Keempat 2022, Selasa (24/1).

"Diikuti dengan net interest margin (NIM) yang terjaga di posisi 4,8%. Pertumbuhan kredit yang sehat ditopang oleh ekspansi bisnis dari debitur top-tier dan bisnis turunannya yang berasal dari value chain debitur."

Sebagai informasi, pada tahun 2019 atau sebelum masa pandemi Covid-19, laba bersih BNI mencapai Rp 15,3 triliun. "Kredit kami tumbuh 10,9% secara tahunan dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang tentunya berkualitas baik," lanjut Royke.

Penyaluran kredit yang dilakukan secara selektif ini, jelas Royke, berdampak pada perbaikan kualitas aset. Di mana rasio loan at risk (LAR) BNI turun dari 23% menjadi 16% dan tingkat biaya kredit turun dari 3,3% menjadi 1,9% di tahun 2022.

Dari sisi likuiditas, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan dana murah atau CASA yang kuat sebesar 10,1% secara tahunan. Dana tersebut dihasilkan dari strategi perseroan untuk membangun transaction-based CASA, melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif.

Pertumbuhan fee based income tercatat sebesar 8,7% secara tahunan menjadi Rp 14,8 triliun. Hal ini dicapai dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan fee based income untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast.

4. BTN

Bank Tabungan Negara mengantongi laba bersih senilai Rp 3,04 triliun hingga 31 Desember 2022. Perolehan tersebut meningkat 28,15% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,37 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, peran besar pemerintah dalam mendukung perumahan rakyat serta menjaga perekonomian nasional tetap stabil menjadi pendorong bisnis perusahaan. Dukungan itu berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dan peningkatan alokasi dana untuk perumahan subsidi, tambah Haru, juga menjadi bukti nyata dukungan pemerintah untuk rumah rakyat.

“Kami terus berupaya untuk terus memberikan hasil terbaik di tengah situasi ekonomi yang kondusif ini," ucap Haru.

Kredit dan pembiayaan yang tumbuh solid menjadi penopang perolehan laba bersih Bank BTN. Perusahaan mencatatkan kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53% yoy dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat naik sebesar 8,77% yoy dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp321,93 triliun per 31 Desember 2022. Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah (current account savings account/CASA) perseroan sebesar 19,13% yoy menjadi Rp 156,2 triliun pada akhir Desember 2022. Dengan peningkatan tersebut, biaya dana (cost of fund/CoF) perseroan turun 53 basis poin (bps) yoy dari 3,13% pada akhir 2021 menjadi 2,60%.

Loan to deposit ratio (LDR) Bank BTN juga tetap stabil di level 92,65% per 31 Desember 2022. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50%.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail, Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...