Wapres Bagikan Cara Jaga Kepercayaan Masyarakat di Sektor Keuangan
Ketiga, instrumen keuangan harus dikembangkan khususnya keuangan syariah. Keempat, meningkatkan edukasi masyarakat di mana profil risiko harus dijelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Wapres mengatakan bahwa ada beberapa tantangan keuangan syariah yang harus dibenahi. Salah satunya adalah rendahnya inklusi keuangan syariah yang baru 12,1%. Persentase tersebut tertinggal jauh dari inklusi keuangan konvensional yang mencapai 85,1%.
"Oleh karena itu hadirnya instrumen keuangan syariah di tengah-tengah masyarakat kita harapkan dapat menjadi katalisator capaian inklusi keuangan syariah nasional," katanya.
Tantangan selanjutnya yaitu tantangan literasi syariah yang juga baru 9,1% di 2022. Jumlah itu juga jauh di bawah indeks literasi keuangan secara keseluruhan 49,7%.
"Padahal literasi ini menjadi faktor intrinsik dan memotivasi masyarakat untuk mencari informasi terkait produk keuangan syariah," katanya.
Menurut Wapres, bisnis keuangan syariah merupakan bisnis kepercayaan yang sangat vital terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, seluruh pihak yang terlibat dituntut untuk memiliki standar tinggi dalam pengelolaan sektor keuangan.