Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Bitcoin Merosot 4,76% ke Rp 1,04 Miliar

Hari Widowati
3 April 2024, 06:46
Ilustrasi Bitcoin
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/aww/cfo
Harga Bitcoin (BTC) merosot dua hari berturut-turut seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan penguatan mata uang dolar.

Pergerakan Bitcoin mungkin diperburuk oleh investor Bitcoin besar, yang sering disebut sebagai "paus". Mereka mentransfer lebih dari 4.000 Bitcoin ke bursa Bitfinex, pada Senin (1/4) malam. Data dari CryptoQuant menunjukkan lonjakan cadangan di bursa tersebut. Hal ini biasanya menandakan peningkatan aktivitas penjualan Bitcoin.

Saham-saham Terkait Bitcoin Ikut Turun

Saham-saham yang terkait dengan performa Bitcoin ikut terseret. Saham bursa kripto Coinbase turun 2%. Sementara itu, perusahaan perangkat lunak MicroStrategy, yang sebagian besar diperdagangkan sebagai proksi harga Bitcoin, harga sahamnya turun 3%.

Saham penambang Bitcoin terbesar, Marathon Digital dan Riot Platforms masing-masing sudah tergerus 8% dan 7%. Adapun saham CleanSpark, salah satu penambang Bitcoin dengan kinerja terbaik tahun ini, anjlok 9%.

Bulan April bisa menjadi bulan yang penuh gejolak untuk kripto dan saham-saham terkait, terutama saham-saham penambang Bitcoin. Para investor mengantisipasi halving Bitcoin yang akan memangkas imbalan bagi penambang Bitcoin sebesar setengahnya.

Peristiwa halving ini dapat merusak kinerja para penambang, tetapi secara historis telah membuat mata uang kripto ini mengalami reli sebesar 300% atau lebih pada bulan-bulan berikutnya. Sepanjang tahun ini, harga Bitcoin masih mencatat kenaikan sebesar 55%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...