Kinerja Diproyeksi Turun, Waskita Restrukturisasi Utang Rp 2,74 T
Adapun, untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah pandemi corona, Waskita Karya telah menjalankan sejumlah strategi. Pertama, mempercepat pengerjaan proyek-proyek yang sedang berlangsung, baik yang berada di dalam maupun di luar zona merah.
Kedua, Waskita Karya akan fokus untuk mendapatkan proyek-proyek baru non-investasi yang berasal dari pasar eksternal. Ketiga, berencana ekspansi bisnis ke proyek-proyek infrastruktur di luar negeri. Untuk saat ini, perseroan tengah fokus melakukan penetrasi pasar Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika.
“Kemudian perseroan telah mengajukan relaksasi berupa penundaan pembayaran atau reschedulling, serta penurunan tingkat bunga atas fasilitas pinjaman,” ujar Hadjar.
Sepanjang kuartal I 2020, kinerja Waskita Karya tergolong kurang baik, dengan raihan laba sebesar Rp 42,49 miliar, anjlok 94,23% dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 736,58 miliar.
Kinerja perseroan yang buruk ditambah dengan prospek yang kurang bagus akibat pandemi corona, membuat performa saham emiten berkode WSKT ini jeblok. Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Jumat (17/7), saham perseroan tercatat turun 51,18% di level Rp 725 per saham.