Obligasi Terancam Ditolak Investor, Peringkat Alam Sutera Kena Pangkas

Image title
2 Oktober 2020, 19:34
Alam sutera, saham, obligasi, bursa, fitch rating, moodys, bursa efek indonesia
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bursa Efek Indonesia

Ia mengatakan penurunan peringkat obligasi yang ada mencerminkan ekspektasi Moody's akan kerugian yang signifikan bagi pemegang obligasi yang ada, bahkan jika penawaran penukaran berhasil. Kerugian bisa lebih tinggi jika tidak ada tawaran penukaran dan membuat Moody's memasukkan dalam tinjauan lebih lanjut untuk penurunan peringkat.

Sementara, penurunan peringkat obligasi oleh Fitch, mencerminkan pandangan, pertukaran dilakukan untuk menghindari gagal bayar pada obligasi April 2021. Jika tidak menyelesaikan penawaran pertukaran, Fitch menilai Alam Sutera akan memiliki pilihan yang sangat terbatas untuk membayar obligasi. "Pilihan terbatas itu karena sentimen pasar modal dan kredit yang lemah," seperti dikutip dari rilis Fitch, Jumat (2/10).

Penawaran ini, termasuk dalam Exchange Offer Constitutes (DDE) karena dimaksudkan untuk menukar setidaknya 85% dari obligasi yang jatuh tempo 2021 dan 2022 menjadi obligasi yang lebih panjang yaitu 2024 dan 2025. Penukaran dilakukan dengan mekanisme bunga bertahap mulai dari 6% -12% per tahun, dibandingkan dengan bunga tetap yang ditawarkan obligasi lama.

Sebelumnya, manajemen Alam Sutera menjelaskan dari awal tahun sudah mulai menjajaki berbagai opsi refinancing untuk obligasi yang jatuh tempo April 2021, mulai dari pinjaman bank, penjualan aset, termasuk menerbitkan obligasi kembali. Meski kegiatan refinancing terganggu karena pandemi Covid-19, Alam Sutera bisa mendapatkan izin dari pemegang saham untuk menerbitkan obligasi baru.

Sesuai peraturan OJK, perusahaan harus mencantumkan estimasi nilai dan kupon optimum dari transaksi ini. Makanya, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Alam Sutera meminta izin penerbitan obligasi baru dengan kupon sebesar 13%. Namun tingkat kupon ini akan bergantung pada kondisi pasar.

"Kami akan mencoba dengan sangat prudent agar kupon bisa didapatkan dengan lebih rendah," kata manajemen Alam Sutera pada paparan publik pada 28 Agustus 2020 yang dikutip Katadata.co.id pada Jumat (2/10) melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Menurut manajemen, keadaan pasar sangat tidak menentu untuk menerbitkan obligasi saat ini. Dengan upaya-upaya refinancing yang sedang dilakukan, manajemen Alam Sutera sangat berharap bisa memberikan hasil yang baik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...