BNI Akan Terbitkan Surat Utang Valas Rp 7 Triliun di Bursa Singapura

Image title
25 Maret 2021, 16:38
bni, global bond bni, surat utang bni, surat utang, global bond, obligasi global, bbni, bumn, utang bumn, perbankan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

Kinerja BNI

Sepanjang 2020, BNI mengantongi laba bersih Rp 3,28 triliun. Jumlahnya merosot hingga 78,7% dibandingkan perolehan laba tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bank milik negara tersebut turun 4% menjadi Rp 56,17 triliun. Meski begitu, karena mampu menekan biaya bunga sebesar 13,3% menjadi Rp 19,02 triliun, pendapatan bunga bersih BNI masih mampu tumbuh 1,5% menjadi Rp 37,15 triliun.

Laba bersih BNI anjlok karena melakukan pencadangan provisi mencapai Rp 22,59 triliun. Nilai pencadangan melonjak 155,6% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 8,83 triliun.

Pendapatan sebelum dipotong provisi alias pre-provision income (PPOP) BNI pada 2020 senilai Rp 27,82 triliun atau turun 1,8%. Pencadangan tersebut, bertujuan untuk untuk menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang.

"Berkat PPOP, menambah ruang BNI untuk memupuk pencadangan yang memadai dalam menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang dan memberikan kekuatan untuk meminimalisasi volatilitas keuntungan BNI," kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam paparan kinerja BNI, Jumat (29/1).

Dengan pencadangan tersebut, rasio kecukupan pencadangan (coverage ratio) naik menjadi 182,4% pada 2020. Sedangkan tahun sebelumnya, coverage ratio BNI sebesar 133,5%.

Naiknya pencadangan tersebut sejalan dengan kredit seret atau non-performing loan (NPL) BNI yang juga meningkat. Pada 2020, rasio NPL ada di level 4,3% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 3,6%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...