Hadapi Dua Gugatan PKPU, Saham Sritex Terperosok 10% dalam Sepekan

Lavinda
Oleh Lavinda - Ihya Ulum Aldin
22 April 2021, 21:13
Harga saham Sri Rejeki Isman atau Sritex turun 6,86% ke level Rp 163 pada penutupan perdagangan Kamis (22/4). Hal itu tak lama setelah mendapat gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
sritex.co.id
Seorang pekerja menjahit pakaian militer di pabrik Sritex.

“2 Maret 2021, terkonfirmasi perpanjangan waktu pembayaran utang sebesar US$ 205 juta dan dalam proses administratif dengan rencana penandatanganan pada tanggal 19 Maret 2021,” ujar Corporate Secretary PT Sri Rejeki Isman Tbk. Welly Salam dalam keterangan tertulis.

Namun terjadi penundaan penandatanganan oleh MLAB pada 19 Maret 2021. Sampai akhirnya, Moody's Investors Service menurunkan peringkat utang Sritex dari semula B1 menjadi B3 pada 22 Maret 2021.

“Sritex memastikan hingga saat ini perusahaan masih memenuhi financial covenant yang diberikan oleh setiap kreditur berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020,” kata Welly.

Menurut dia, proses restrukturisasi pinjaman sindikasi sedang dalam diskusi dan pengkajian dengan penasihat finansial dan penasihat hukum perusahaan. Sritex berharap BEI dapat memberikan ruang dan waktu agar dapat mencapai keputusan yang terbaik untuk semua pihak.

Prospek dan Kinerja Saham Sritex 

Analis Anugerah Zamzami menjelaskan, laporan keuangan 2020 menunjukkan rasio solvabilitas Sritex mengalami penurunan nilai dalam kuantitas atau deteriorasi. Maka itu, investor perlu memperhatikan kondisi likuiditas perseroan sangat ketat di saat banyak pinjaman jatuh tempo pada 2021.

"Perusahaan mengalami kesulitan bayar kewajiban, sedangkan fasilitas pinjaman lain mungkin sulit,” ujar Anugerah saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (22/4).

Menurut dia, modal kerja yang dibutuhkan perseroan untuk operasional cukup besar, sementara siklus perputaran kas atau cash conversion cycle berada dalam kondisi yang semakin hari semakin lama.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai kasus gugatan PKPU sangat mempengaruhi kinerja saham Sritex di pasar modal. Hal itu terbukti dengan aksi jual yang dilakukan sejumlah investor.

“Saya merekomendasikan wait and see saja. Sekiranya kedua belah pihak menemukan solusi yang baik baru bisa dilirik nantinya, karena kondisi valuasinya sudah murah juga. Tinggal menunggu momentum untuk buyback (beli kembali),” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...