Multipolar Tetap Akan Buyback meski Harga Sahamnya Naik 600%, Mengapa?

Lavinda
Oleh Lavinda
15 Juni 2021, 08:12
PT Multipolar Tbk (MLPL) tetap akan melakukan pembelian kembali (buyback) 10% atau 1,46 miliar saham perusahaan, meski harganya telah melambung hingga 618% dalam kurun waktu tiga bulan.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Manuver Transaksi Saham

Sebelumnya, Pemegang saham pengendali PT Inti Anugerah Pratama (IAP) telah mengalihkan 7,2% atau 1,05 miliar saham PT Multipolar Tbk kepada Connery Asia Limited. Harga penjualan saham pada 7 Juni 2021 itu tercatat Rp 555 per saham, sehingga Inti Anugerah mengantongi dana Rp582,75 miliar.

Aksi divestasi itu menyebabkan kepemilikan saham IAP menyusut dari semula 73,64% atau 10,78 miliar saham menjadi 66,46% atau 9,73 miliar. Sementara itu, kepemilikan Connery meningkat dari 4,4% atau 650 juta saham menjadi 11,61% atau 1,7 miliar saham.

Belakangan diketahui bahwa itu hanya transaksi terafiliasi antara anak dan induk usaha. Pasalnya, Connery Asia merupakan anak usaha yang 100% dimiliki IAP.

Berdasarkan struktur kepemilikan, Inti Anugerah Pratama (IAP) dimiliki 60% oleh PT Trijaya Utama Mandiri, dan 40% Fullerton Capital Limited. Trijaya Utama Mandiri dimiliki seluruhnya oleh James Tjahaja Riady, mantan CEO Grup Lippo. Di sisi lain, Fullerton dimiliki 100% oleh Stephen Riady yang juga keluarga Grup Lippo.

Multipolar berencana menggunakan dana hasil divestasi untuk berinvestasi pada portofolio bisnis milik perusahaan saat ini, dan bisnis yang yang menjanjikan. Selain itu, untuk modal kerja dan biaya-biaya operasional lain.

Perusahaan juga akan melakukan transformasi portofolio bisnis yang berorientasi pada masa depan di bidang teknologi dan digital. Namun, dia enggan menyebutkan perubahan yang akan terjadi.

Ke depan, Agus menyampaikan, Multipolar juga akan mencari peluang divestasi untuk memonetisasi investasi-investasi yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya, untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

Beberapa pertimbangan divestasi antara lain, prospek dari industri dan kinerja portofolio atau aset yang dimiliki, valuasi divestasi, dan profil dari calon pembeli dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada portofolio bisnis. Selain itu, struktur transaksi divestasi, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap transaksi divestasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...