Menilik Prospek Jangka Panjang Saham Bukalapak di Lantai Bursa

Lavinda
Oleh Lavinda
14 Juli 2021, 07:10
saham Bukalapak, IPO bukalapak, Bukalapak, rugi bukalapak, e-commerce
Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak

Sumber pendapatan selanjutnya adalah dari mitra. Hal ini akan datang dari prinsipal, seperti Unilever yang menjual ke vendor yang lebih kecil melalui platform Bukalapak.

"Sumber lain dari Buka Pegadaian. Fitur ini akan menjadi sumber penjualan dari produk Bukalapak sendiri atau layanan vendor. Nanti dari margin kotor dari produk tersebut," ujar Stevanus.

Di sisi lain, Bukalapak akan menanggung beban biaya yang cukup besar dari voucher diskon dan subsidi. Tingkat pengeluaran ini akan bergantung pada persaingan dengan marketplace lain, seperti Shopee atau Tokopedia akan terus agresif dalam memberi insentif kepada pelanggan.

"Beban lain berasal dari pengeluaran internet dan penyimpanan data yang terus meningkat. Jika Bukalapak dapat membangunnya sendiri, maka hal itu akan menghemat dana," kata Stevanus.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Bukalapak tumbuh dari Rp 292 miliar pada 2018, menjadi Rp 1 triliun pada 2019 dan Rp 1,3 triliun pada 2020. Seperti banyak perusahaan e-commerce di Indonesia, Bukalapak masih membakar uang dan mencatat kerugian.

Rugi bersih pada 2020 lalu mencapai Rp 1,35 triliun, atau lebih rendah dari kerugian tahun sebelumnya Rp 2,8 triliun. Arus kas operasi negatif Rp 1,35 triliun, atau lebih baik dari posisi tahun sebelumnya negatif Rp 3 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...