Ada Investor Baru, Perusahaan Tambang Grup Bakrie Bidik Dana Rp 1,6 T

Intan Nirmala Sari
18 Agustus 2021, 16:12
Grup Bakrie, saham, BRMS, pertambangan, tambang emas, aksi korporasi
www.bumiresources.com

BRMS juga berencana memanfaatkan US$ 10 juta atau setara Rp 145 miliar dana hasil right issue untuk membangun fasilitas pengolahan limbah atau tailing management facility. Itu termasuk fasilitas pengeringan limbah bijih, tailing dam, dan detoxification plant. Sedangkan US$ 3 juta atau skitar Rp 43,5 miliar akan digunakan untuk pembelian alat-alat berat, perlengkapan, dan peralatan tambang.

“Bila ada sisa dana hasil PUT2, maka akan digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja perusahaan dan atau anak-anak usahanya,” ujar Herwin.

Ke depan, manajemen BRMS optimistis dapat merealisasikan beberapa keuntungan dari pengembangan proyek tambang emasnya di Gorontalo. Salah satunya dengan beroperasinya pabrik pengolahan bijih emas yang baru yang memulai produksi komersial di tambang Motomboto di Gorontalo. Produksi tersebut diyakini berdampak positif terhadap kinerja penjualan dan laba bersih BRMS.

Selain itu, aktivitas pengeboran diharapkan dapat menambah jumlah cadangan bijih emas di Gorontalo sebanyak 10 juta ton. Penambahan tersebut akan menambah usia produktif proyek tambang emas di Gorontalo.

Pada April 2021, BRMS baru saja menyelesaikan PUT1 yang dananya saat ini digunakan untuk mengembangkan proyek tambang emas di Palu, Sulawesi. Pengembangan proyek tersebut termasuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 4.000 ton bijih per hari, pengeboran beberapa prospek emas untuk menambah cadangan 20 juta ton bijih emas, dan lain-lain.

"Kami berharap dapat segera menghasilkan pendapatan dan laba bersih dari kedua proyek tambang emas di Palu dan Gorontalo dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu, struktur pemegang saham BRMS juga kedatangan penghuni baru. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2021, struktur kepemilikan saham BRMS berubah menjadi Wexler Capital Pte. Ltd. sebesar 15,74%, 1st Financial Company Limited 15,17%, Emirates Tarian Global Ventures SPC 12,33%, PT Biofuel Indo Sumatra 7,14%, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 6,68%, dan Fountain City Investment Ltd 5,32%.

Rincian tersebut berubah dari daftar pemegang saham Grup Bakrie satu ini, saat menggelar rights issue April 2021. Di mana, Emirates Tarian Global Ventures SPC mulai masuk sebagai pemegang saham di kuartal II-2021. Emirates Tarian Global merupakan special purpose vehicle (SPV) yang beralamat di kepulauan Cayman.

Sebelumnya, beredar rumor kalau Grup Salim telah menandatangani non disclosure agreement (NDA) untuk mengoperasikan tambang emas milik BRMS. Rumor tersebut semakin kuat setelah muncul transaksi senilai 6,31 juta saham BRMS di harga Rp 62 per saham pada pertengahan Desember 2020. Jumlah itu setara Rp 391,2 miliar tersebut ditransaksikan PT Net Sekuritas yang merupakan broker saham terafiliasi dengan Grup Salim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...