Biaya Operasional Naik 253 %, Bank Neo Rugi Rp 132 Miliar

Intan Nirmala Sari
30 Agustus 2021, 14:50
Bank Neo, Bank digital, saham BBYB, kinerja perusahaan
Bank Neo Commerce

Sejak meluncurkan soft launching aplikasi bank digitalnya Maret 2021, Bank Neo gencar melakukan investasi di berbagai lini, terutama infrastruktur teknologi. Upaya tersebut agar perbankan dapat menawarkan berbagai inovasi digital.

Derasnya laju tranformasi Bank Neo menjadi bank digital di 2021, besaran angka investasi dan pos-pos biaya tertentu turut mengalami peningkatan. Investasi dilakukan dalam bentuk teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia dan juga biaya promosi serta akuisisi nasabah baru (user acquistion cost) menjadi.

Manajemen memandang, kenaikan biaya investasi merupakan sesuatu yang wajar, mengingat Aplikasi Digital BNC atau dikenal dengan neo+ telah diunduh lebih dari lima juta pengguna di Google Play Store. Sedangkan jumlah unduhan di Apple Store per Agustus 2021 mencapai satu juta pengguna.

Bank Neo juga mencatat keberadaan aplikasi digitalnya telah menghasilkan pertumbuhan nasabah baru dari digital (new digital user growth) yang signifikan selama beberapa bulan sejak diluncurkan di Maret 2021. Fenomena tersebut ditopang minat masyarakat akan bank digital, serta besarnya animo nasabah baru akan produk dan layanan perbankan yang ditawarkan BNC.

Melansir RTI, pada perdagangan Senin (30/8) saham BBYB dibuka moderat di level Rp 1.590 per saham dari penutupan akhir pekan lalu. Adapun sepanjang 2021, saham BBYB sudah tumbuh 443,22%. Saat tulisan ini dibuat, harga saham Bank Neo tercatat naik 1,89% ke level Rp 1.620 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...