Kinerja Manis Mitra Keluarga Usai Tertekan di Awal Pandemi

Amelia Yesidora
10 Desember 2021, 08:00
MIKA, Mitra Keluarga, Saham MIKA, Kesehatan
Mitra Keluarga (MIKA)

Pendapatan MIKA Naik Selagi Pandemi

Menurut laporan keuangan MIKA, perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun pada kuartal ketiga 2021. Jumlah ini hanya meningkat 6,2% jika dibanding dengan pendapatan pra pandemi di tahun 2019 sebesar Rp 3,2 triliun. Bahkan, dibandingkan capaian 2020, pendapatan triwulan 2021 ini justru lesu sekitar 0,37%. 

Baik sebelum dan selama pandemi, pendapatan MIKA diperoleh dari kinerja dua segmen bisnisnya, yakni pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Dari kedua pelayanan ini, pendapatan dari pelayanan rawat inap tumbuh sebesar 13,2% pasca Covid-19.

Tercatat pemasukan pelayanan rawat inap di 2019 sebesar Rp 1,97 triliun, sementara di 2021 angkanya naik menjadi Rp 2,23 triliun. Meski begitu, pemasukan pelayanan rawat inap tertinggi, justru terjadi pada  2020 yaitu sebesar Rp 2,24 triliun, berbeda tipis jika dibandingkan kuartal III-2021.

Lebih detail lagi, pendapatan paling banyak dari pelayanan rawat inap ini adalah melalui obat dan perlengkapan medis, yang naik 22,8% dari angka Rp 898 miliar di 2019 menjadi Rp 1,005 triliun di kuartal ketiga 2021. Bahkan jika dibandingkan dengan 2020, pendapatan MIKA dari obat dan perlengkapan medis dalam pelayanan rawat inap hanya sebesar Rp 669,9 miliar, 50% lebih kecil dibandingkan segmen yang sama di triwulan ketiga 2021.

Adapun untuk kontribusi segmen, pendapatan bersih dari layanan rawat inap per September 2021 masih menjadi penyumbang terbanyak. Di mana, kontribusinya mencapai 65,7 % atau Rp 2,24 triliun terhadap total pendapatan. Capaian tersebut ditopang penjualan obat dan perlengkapan medis yang tembus Rp 1 triliun untuk segmen ini. 

Sementara itu, segmen bisnis rawat jalan berkotribusi 34,3 % terhadap total pendapatan bersih MIKA, atau sekitar Rp 1,2 triliun. Di mana, layanan penunjang medis menjadi kontributor terbanyak yang menyumbang pendapatan pada segmen rawat jalan tersebut.

mitra keluarga.gif
mitra keluarga.gif (KATADATA/www.mitrakeluarga.com)

Tren Koreksi Saham MIKA

Saham MIKA sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Maret 2015. Kala itu, MIKA membagikan 261,9 juta lembar saham dengan harga Rp 17.000 per sahamnya. Dengan begitu, perusahaan bisa meraup dana sebanyak Rp 4,45 triliun dari aksi korporasi. 

Sayangnya, pergerakan saham perusahaan tidak semulus kinerja keuangannya yang kian positif. Pada penutupan perdagangan Rabu (8/12),  saham MIKA ditutup moderat di level Rp 2.390 per lembar saham. 

Tren zona merah pada saham MIKA ini juga berlangsung sepanjang 2021 alias year to date (ytd), yakni sebanyak 12,45 %. Dilansir dari RTI Business, meskipun cenderung bertahan di zona merah, namun dalam sebulan terakhir harganya mulai menunjukkan perbaikan, di mana sudah naik 7,6 % per Rabu (8/12).

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...