Caplok 30% Saham, Investor Singapura Jadi Pengendali Wahana Interfood

Andi M. Arief
27 Desember 2021, 16:15
Wahana Interfood
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Refleksi seorang karyawan melintasi layar IHSG saat penutupan perdagangan saham 2019 di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (30/12/2019).

Mayoritas dana segar dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk pembayaran utang. Berdasarkan prospektus rights issue I COCO, sebanyak 85% dana hasil right issue akan digunakan untuk pelunasan seluruh utang di fasilitas pinjaman bergulir atau time loan revolving milik PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

Adapun, outstanding pinjaman COCO pada BCA mencapai Rp 84,94 miliar yang jatuh tempo pada 21 Desember 2021. Sementara itu, sebanyak 15% akan digunakan sebagai modal kerja COCO. 

Berdasarkan data Stockbit, harga saham COCO konsisten bergerak di zona merah sejak akhir Januari 2021. Secara tahun berjalan, saham COCO telah susut 406 poin atau melemah 58% menjadi Rp 294 per saham. 

Saham COCO sebelumnya pernah menyentuh level Rp 1.000 per saham pada akhir 2020. Namun, angka itu langsung jatuh ke rentang Rp 244 per saham hingga Rp 366 per saham sepanjang 2021. 

Grafik rasio harga saham terhadap laba atau price to earning (PE) COCO pun mengikuti pergerakan sahamnya. Saat ini, rasio PE COCO mencapai 31,13 kali. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...