DBS Siap Kawal Rencana Pemulihan Ekonomi Indonesia

Dicky Christanto W.D
Oleh Dicky Christanto W.D - Tim Publikasi Katadata
6 Januari 2022, 16:11
DBS
Katadata

“Jika dapat terus dipertahankan, ekspektasi pemulihan ekonomi, serta pergerakan komponen lain seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga ekspor dan impor dapat berjalan sesuai harapan,” kata  Radhika.

Bank DBS Indonesia selama ini juga telah mendukung berbagai upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Caranya dengan berpartisipasi dalam berbagai upaya kolektif untuk meringankan beban masyarakat yang paling terdampak pandemi.

Pada Juli 2021, Bank DBS Indonesia telah menyumbangkan 1.000 konsentrator oksigen kepada masyarakat terdampak lewat Kementerian Kesehatan.

Bekerja sama dengan salah satu wirausaha sosial binaannya, Garda Pangan, Bank DBS Indonesia juga mendonasikan paket donasi sebesar Rp131,2 juta secara berkala bagi 5.252 masyarakat terdampak.

Mereka terdiri atas para lansia, janda, kuli, buruh bangunan, pengendara ojek online, penarik becak dan rumah penampungan eks- penderita kusta di Surabaya, Malang dan sekitarnya. Program ini berlangsung sejak Juli 2020 hingga Juni 2021.  

Sebelumnya, pada 2020, Bank DBS Indonesia juga mendonasikan alat Kesehatan dan paket makanan senilai 2,5 juta dolar Singapura.

Secara internal, Bank DBS Indonesia juga telah memberikan kemudahan bagi karyawan untuk dapat bekerja lebih efektif, baik dari rumah maupun dari kantor. Selain itu juga memperkuat lini teknologi informasinya guna memanfaatkan era transformasi digital yang saat ini tengah melanda berbagai macam sektor industri.  

Dalam prediksi berbagai pihak, juga ditemukan bahwa berbagai teknologi pendukung era transformasi digital, e-commerce dan ekonomi ramah lingkungan berkelanjutan akan semakin menjadi prioritas di 2022.

Terkait hal ini, Bank DBS Indonesia telah memperkenalkan Socially Responsible Investment (SRI) sejak 2017. DBS juga telah menjadi mitra distribusi green sukuk. Seluruh hasil penerbitan sukut tersebut akan digunakan pemerintah untuk membiayai berbagai proyek ramah lingkungan berkelanjutan.

Bank DBS Indonesia juga telah memberikan pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-loan) di Indonesia. Hal ini tentunya berjalan serasi dengan aspirasi banyak kalangan yang mendambakan terbentuknya ekosistem industri berkelanjutan demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa datang.

Untuk mendukung program inklusi keuangan dan digitalisasi perbankan, Bank DBS Indonesia juga berpartisipasi dengan menjadi salah satu dari 22 institusi perbankan yang akan menerapkan sistem pembayaran BI-FAST tahap pertama.

Sistem BI-FAST dirancang untuk menyediakan infrastruktur pembayaran ritel nasional yang aman, efisien dan real time. Melalui BI-FAST, nasabah dimungkinkan untuk melakukan instant transfer hanya berbekal nomer ponsel atau alamat email penerima.

Bank DBS Indonesia menerapkan biaya transfer pembayaran BI-FAST sebesar Rp2.500 sejak Desember 2021. Melalui program ini, nasabah korporasi dapat mentransfer dana hingga Rp250 juta secara real time dan hanya akan dibebani dana transfer sebesar Rp2.500 per transfer.

Pada tahap selanjutnya, Bank DBS Indonesia akan berfokus pada transfer kredit individual dan akan melayani transfer debit, bulk credit dan request for payment mulai 2022 seiring dengan persiapan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Sistem pembayaran ini diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan implementasi inklusi keuangan, digitalisasi, serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara merata, sehingga sistem ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi konsumen. Untuk lebih banyak riset dan artikel asian insights, silahkan mengunjungi klik disini

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...