Mengenal Dua Rasio Laba Laporan Keuangan Cerminan Cuan
Contoh Batas Laba Bruto dan Bersih
Perhitungan batas laba bruto dan bersih akan berbeda dari satu industri dengan industri lainnya. Maka sebagai contoh, akan dilakukan perbandingan batas laba bruto dan bersih dari dua perusahaan di satu bidang yang sama. Kedua perusahaan itu adalah Goodyear Indonesia (GDYR) dan Gajah Tunggal (GJTL) yang sama-sama memproduksi ban.
Dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021, jumlah laba bruto GDYR sebesar US$ 13,9 juta atau Rp 194,6 miliar, sementara laba bersih sebesar US$ 2,4 juta atau setara Rp 33,6 miliar. Untuk menghitung batas laba bruto dan bersih, pembaginya adalah total penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$ 150,2 juta atau setara Rp 2,1 triliun (kurs Rp 14.000).
Sementara itu, jumlah laba bruto pada laporan keuangan GJTL sebesar Rp 2,12 triliun, laba bersih sebesar Rp 79,89 miliar. Sepanjang 2021, GJTL berhasil memperoleh penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 15,34 triliun.
Sesuai rumus yang sudah dijabarkan, untuk menghitung batas laba bruto, cukup membagikan laba bruto dengan total pendapatan sementara batas laba bersih membagikan laba bersih dengan total pendapatan. Untuk mengubahnya menjadi persentase, maka dikali dengan 100 %.
Dari perhitungan tersebut diperoleh batas laba bruto GDYR 2021 sebesar 9,3 % dan batas laba bersih sebesar 1,6 %. Di sisi lain, batas laba bruto GJTL sebesar 13,8 % dan batas laba bersih perusahaan tersebut sebesar 0,5 %.