Harga Batu Bara Kian Mahal, Dirut Harum Energy Borong Saham HRUM
Pendapatan HRUM selama sembilan bulan pertama 2022 terdiri dari pendapatan kontrak pelanggan senilai US$ 692,93 juta dan pendapatan sewa US$ 9,86 juta.
Harum Energy adalah induk perusahaan yang didirikan pada 1995. Lini usahanya meliputi bidang pertambangan batu bara dan mineral, serta kegiatan logistik dan pengolahan yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Maluku Utara.
Sementara itu, Tim riset MNC Sekuritas mengatakan bahwa permintaan batu bara global utamanya akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi Cina, India, dan Eropa. Konsumsi batu bara Cina diperkirakan akan meningkat di tahun 2023. Begitu pula permintaan dari India karena didorong oleh permintaan listrik yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun permintaan Eropa masih tidak pasti, mengingat situasi yang bergejolak terkait aliran gas Rusia.
Dalam risetnya belum lama ini, MNC Sekuritas menilai bahwa kekeringan, produksi air yang lebih lambat, dampak dari Covid-19, dan inspeksi keselamatan pertambangan yang lebih ketat telah secara bergantian mempengaruhi pasar.
"Prospek dalam jangka pendek untuk batu bara akan bergantung pada tingkat keparahan musim dingin di Eropa dan kemampuan konsumen untuk mengurangi permintaan mereka," tulisnya.
Namun dalam jangka panjang, harga batu bara diprediksi akan menurun pada semester II-2023 dan tahun 2024 dari rekor tertinggi di tahun 2022. Meski demikian, harga tetap pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari rata-rata selama tahun 2017-2021. Hal itu sebagai risiko dari perlambatan pertumbuhan global.