Harita Nickel Buka Peluang Kerja Sama Industri Baterai Listrik di Obi

Lona Olavia
10 April 2023, 19:44
Harita Nickel Buka Peluang Kerja Sama Industri Baterai Listrik di Obi
Dokumentasi perseroan

Harita Nickel saat ini memiliki kegiatan usaha utama di bidang pertambangan bijih nikel dan kawasan industri. Perseroan bersama PT Megah Surya Pertiwi, PT Halmahera Persada Lygend, PT Halmahera Jaya Feronikel, dan PT Gane Permai Sentosa mendapatkan mandat dari pemerintah Indonesia untuk melaksanakan Proyek Strategis Nasional di Kawasan Industri Obi.

Pada 4 April 2022, perseroan dan Ningbo Lygend Industrial Park Management Co., Ltd. menandatangani perjanjian pemegang saham untuk mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Dharma Cipta Mulia, untuk tujuan membangun dan menjalankan kawasan industri di Pulau Obi. Perseroan memiliki 40,0% kepemilikan saham di DCM.

Harita Nickel berada di posisi yang baik dari tren di sektor kendaraan listrik. Untuk itu menggenjot kinerja keuangan perseroan, sudah ada enam strategi yang ditetapkan. Salah satunya membangun ekosistem nikel dengan memanfaatkan sumber daya hulu perseroan dan melakukan ekspansi kerja sama perseroan dengan mitra di sepanjang rantai nilai nikel atau kendaraan listrik.

Kaya Nikel

Indonesia masih kesulitan dalam mengolah nikel menjadi produk baterai kendaraan listrik siap pakai. Padahal, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Larangan ekspor bijih nikel yang diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Indonesia jadi negara yang dibutuhkan untuk industri kendaraan listrik yang menggunakan logam nikel tersebut.

"Saya sangat yakin industri ini akan tumbuh cepat, akan tumbuh sangat cepat," kata Jokowi.

Menurut Survei Geologi AS, Indonesia memiliki total 21 juta ton cadangan dengan kandungan nikel. Itu hampir seperempat dari cadangan dunia.

Indonesia diperkirakan akan menyumbang setengah dari peningkatan produksi nikel global antara tahun 2021 sampai 2025, menurut Badan Energi Internasional. Sebab, permintaan kendaraan listrik melonjak. Setiap kendaraan menggunakan hingga 40 kg nikel.

Maka tak heran jika pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia dari hulu sampai hilir. Termasuk insentif yang telah disiapkan. “Terus akan kita dorong ekosistem besar dari hulu sampai hilir untuk mobil listrik, terus akan kita dorong disambungkan dengan pembangunan industri-industri yang berkaitan dengan EV battery. Ini yang akan kita lakukan terus,” ucap Presiden Jokowi.

Sementara terkait peta persaingan di dalam industri pertambangan bijih nikel dan pengolahan feronikel, berasal dari berbagai sumber, termasuk perusahaan milik negara dan perusahaan swasta di Indonesia dan luar negeri. Di luar Indonesia, perseroan menghadapi persaingan dari perusahaan pengolahan nikel termasuk di Tiongkok. Tambang dan fasilitas pengolahan terbesar di Tiongkok dioperasikan oleh Jinchuan Group. Produk feronikel kelas bawah juga diproduksi oleh perusahaan stainless steel di Tiongkok, termasuk Century Tsingshan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...