Mitigasi Perubahan Iklim, Dunia Butuh Modal US$ 1,4 Triliun per Tahun

Syahrizal Sidik
6 Desember 2023, 17:31
Mitigasi Perubahan Iklim, Dunia Butuh Modal US$ 1,4 Triliun per Tahun
123rf.com/Aleksandr Papichev
Ilustrasi emisi karbon

Kedua, mendorong ekosistem keuangan dalam memfasilitasi aliran modal ke perusahaan yang telah memulai jalur emisi bersih dengan pembiayaan transisi.

Upaya lain yang juga dilakukan SGX ialah dengan membantu perusahaan tercatat melalui kerangka kerja untuk pengungkapan bagi perusahaan yang sedang menjalani transisi, dapat membuat data mereka dapat diakses melalui SGX ESGenome, sebuah platform pengungkapan yang dirancang untuk mendukung perusahaan dalam proses pengungkapan environment, social, and governance (ESG).

Salah satu sesi yang dibahas dalam Global Transition Finance Summit di Singapura, awal November
Salah satu sesi yang dibahas dalam Global Transition Finance Summit di Singapura, awal November (Katadata/Syahrizal Sidik)

 

Pendanaan Berkelanjutan

Sementara itu, Vice President, finance and risk management, Asian Development Bank, Roberta Casali dalam tulisannya di Jurnal Sustainable Policy Institute OMFIF bertajuk “Financing climate transition in Asia Pacific” menuturkan, untuk mendorong transisi pendanaan iklim diperlukan mobiliasi keuangan.

Saat ini, total aset dana kelolaan swasta global mencapai sekitar $210 triliun, pertanyaan kuncinya adalah bagaimana menarik mereka untuk berinvestasi dalam iklim dan pembangunan berkelanjutan di pasar-pasar yang sedang berkembang.

“Pemerintah perlu menyediakan kebijakan yang jelas untuk mendorong investasi berkelanjutan dengan mendirikan rencana transisi, target, dan kebijakan yang koheren,” kata Roberta.

Dalam konteks di Indonesia misalnya juga melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan transisi energi, utamanya dari sisi keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan, butuh biaya sekitar US$ 281 miliar dalam transisi energi.

“Jadi ini sangat besar dan mahal, kalau untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060, biayanya bisa dua kali lipat, lebih dari 500 miliar,” kata Sri Mulyani, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/12).

Menkeu memberikan gambaran melalui kasus nyata yang sedang dilakukan Indonesia, yaitu upaya memensiundinikan 660 megawatt Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Untuk mengimplementasikan agenda uji coba tersebut, terdapat banyak tantangan, terutama dari segi pembiayaan. Menkeu menilai peranan pembiayaan campuran atau blended finance menjadi sangat penting untuk mendukung terwujudnya transisi energi.

Menurut Bendahara Negara, peran pembiayaan itu bisa berasal dari filantropi, swasta, Multilateral Development Bank, termasuk dengan uang negara dan BUMN menjadi sangat penting untuk dapat mewujudkan komitmen tersebut.

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...