Ekonomi Belum Pulih, BTPN Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 1,08 Triliun

Hari Widowati
7 Februari 2024, 18:43
Ilustrasi BTPN Syariah
BTPN Syariah
Direktur PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) Fachmy Achmad memaparkan kinerja perusahaan pada periode 2023 dalam Editor's Meeting, di Jakarta, pada Selasa (6/2) malam.
Button AI Summarize

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatatkan laba bersih Rp 1,08 triliun pada akhir 2023, turun 39,3% dibandingkan periode yang sama 2022 yang mencapai Rp 1,78 triliun. Kinerja perusahaan ini mencerminkan kondisi ekonomi yang masih menantang, khususnya untuk segmen ultra mikro yang menjadi basis nasabah BTPN Syariah.

Anak usaha PT Bank BTPN Tbk (BTPN) ini membukukan pembiayaan sebesar Rp 11,38 triliun pada tahun lalu, turun tipis sebesar 1,21% dibandingkan periode yang sama 2022. Sementara itu, pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik 4,58% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp 5,25 triliun.

Namun, beban pemulihan kerugian atas penurunan nilai aset keuangan (pencadangan) naik menjadi Rp 1,89 triliun pada 2023 dari Rp 945,05 miliar. Beban operasional BTPN Syariah juga melonjak dari Rp 2,74 triliun menjadi Rp 3,88 triliun.

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan laba sebelum pencadangan sebenarnya masih tumbuh 1%. "Kondisi post-Covid cukup unik bagi nasabah BTPN Syariah," ujarnya. Kondisi ekonomi pada tahun lalu cenderung lebih lambat dibandingkan pada masa pandemi sehingga bisnis para nasabah di segmen ultra mikro tersebut juga terdampak.

Fachmy mengungkapkan, BTPN Syariah memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan agar nasabah tetap tumbuh. Meski kondisi ekonomi masih menantang, bank tidak meninggalkan berbagai program yang digulirkan untuk segmen ultra mikro.

"Sejak awal berdiri 2010, BTPN Syariah secara sadar memilih segmen ultra mikro dalam menciptakan kesempatan tumbuh bersama dan mewujudkan hidup yang lebih berarti," ujar Fachmy.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...