Angkut 19,97 Juta Penumpang, Pendapatan Garuda Indonesia Tumbuh 40%
Bidik 8 Pesawat Baru
Lebih lanjut, di tahun 2024 ini perusahaan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah aksi korporasi. Di antaranya Garuda Indonesia menargetkan penguatan armada dengan penambahan delapan pesawat yang terdiri atas empat narrow body jenis Boeing 737-800NG dan empat wide-body dua masing-masing jenis Boeing 777-300ER dan Airbus 330-300. Pesawat-pesawat itu akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang, serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir tahun 2024.
Konsistensi pertumbuhan indikator aspek operasional tersebut juga terefleksikan melalui jumlah frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group yang dilayani sepanjang tahun 2023 yakni sebesar 145.500 tumbuh sekitar 38% jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
Irfan menambahkan, langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia di tahun 2024 ini akan difokuskan pada upaya memaksimalkan potensi pendapatan pada lini komersial termasuk kargo dan penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal. Serta ancillary revenue, penyelarasan landasan kinerja korporasi terkait dengan pengelolaan beban usaha secara ideal, hingga optimalisasi tatalaksana manajemen risiko dalam mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban usaha perusahaan secara jangka panjang.
Pasca restrukturisasi, Garuda Indonesia terus melakukan pembenahan optimalisasi kinerja sejalan dengan proyeksi pemulihan industri penerbangan yang diperkirakan akan tumbuh bertahap.
“Berangkat dari capaian kinerja yang menunjukkan upaya perbaikan dan luasnya potensi pengembangan usaha yang dapat dimaksimalkan di fase pasca pandemi, kami optimis mengejar akselerasi performa perusahaan yang adaptif, agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan,” tutup Irfan.