Rupiah Melemah Tembus Rp 15 Ribu per Dolar AS Tertekan Pandemi Corona
Sentimen yang belum membaik ini, sambung dia, terlihat dari aset-aset berisiko yang masih tertekan. Ia menyebut, wallstreet jatuh cukup dalam, lebih dari 12% semalam.
Meski begitu, ia menuturkan bahwa pagi ini indeks Nikkei dan S&P Futures bergerak positif. "Mungkin berita persiapan stimulus dari Pemerintah Amerika Serikat membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar," ucap dia.
(Baca: Harga Emas Dunia Anjlok, Logam Mulia Antam Turun Rp 18 Ribu per Gram)
Tjendra melanjutkan, Pemerintah AS saat ini masih bernegosiasi dengan senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Di sisi lain, Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar NZD pagi ini. Tak hanya itu, Bank Sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
Kendati demikian, ia memproyeksikan rupiah masih berpotensi tertekan sepanjang hari ini. Namun, sentimen stimulus dari Negeri Paman Sam kemungkinan dapat menahan pelemahan rupiah. "Potensi rupiah Rp 14.800 - 15.100 per dolar AS," ungkap dia.