Pernyataan AS soal Tarif Tiongkok Bawa Rupiah Melemah ke Rp 13.684/US$
Lebih lanjut dia juga menyatakan, tarif Tiongkok tak akan dihapus hingga fase kedua disepakati. Adapun kesepakatan fase kedua kemungkinan baru terjadi setelah pemilu AS November mendatang.
Padahal, hari ini merupakan momentum yang paling ditunggu-tunggu pasar karena penandatanganan kesepakatan perdamaian perdagangan AS dan Tiongkok akhirnya terwujud. Pasalnya, perang dagang yang telah berlangsung selama lebih dari 18 bulan ini telah menimbulkan berbagai dampak dan ketidakpastian perekonomian dunia.
(Baca: Rupiah Berbalik Melemah Terhempas Koreksi Teknikal)
Di sisi lain, data neraca perdagangan dalam negeri yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini juga bakal menjadi salah satu sentimen penggerak rupiah hari ini.
Konsensus pasar memprediksi neraca perdagangan RI pada Desember 2019 akan defisit US$ 470 juta. "Namun rilis defisit yang lebih besar dari konsensus bisa menahan penguatan rupiah," ujarnya.
Ia pun memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di antara Rp 13.600 - 13.700 per dolar AS hari ini.