Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Menguat Berkat Keputusan The Fed
"Rupiah masih menguat juga karena kondisi domestik secara umum masih cukup baik. Inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi juga masih cukup stabil," ujar Rully kepada Katadata.co.id, Kamis (12/12).
Sementara itu, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan penguatan rupiah seiring dengan indeks dolar AS yang melemah. Hingga berita ini ditulis, indeks dolar melemah 0,02% ke posisi 97,1.
(Baca: Dolar AS Melemah, Harga Emas Dunia dalam Tren Menanjak)
Pelemahan dolar dipengaruhi oleh sinyal The Fed untuk mempertahankan bunga acuan hingga tahun depan. Selain itu, pasar juga masih menunggu progres kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok serta pertemuan Bank Sentral Eropa atau ECB.
"Pada perdagangan hari ini rupiah ditutup relatif stagnan. Sementara pada perdagangan besok, rupiah akan bergerak di antara Rp 14.005 hingga RP 14.050 per dolar AS," jelas dia.