BI: Zakat hingga Infak Belum Optimal Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Agatha Olivia Victoria
12 November 2019, 19:10
BI menyebutkan, keuangan syariah baik berupa zakat, infak, sedekah hingga perbankan belum optimal mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan kata sambutan sekaligus membuka World Zakat Forum di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/11/2019).

Terkait pinjaman misalnya, lembaga keuangan berbasis syariah menerapkan skema bagi hasil, bukan bunga. Alhasil, risiko kreditnya menjadi lebih rendah.

(Baca: JK Dukung Digitalisasi Donasi ke Masjid Lewat Gopay)

Di beberapa negara baik mayoritas muslim maupun bukan, ekonomi syariah terbukti menjadi sumber perekonomian baru. “Juga untuk memperbaiki struktur neraca transaksi berjalan,” kata dia.

Dody menilai, ada beberapa tantangan terkait ekonomi syariah di Tanah Air sehingga belum optimal mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertama, Indonesia menjadi negara konsumen produk halal, bukan produsen.

Kedua, perlu optimalisasi sektor sosial (ZISWAF) untuk mendukung pengembangan keuangan syariah. Terakhir, terbatasnya peran sektor keuangan syariah dalam pembiayaan.

Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahadjo Soedigno mengatakan, layanan digital semestinya bisa meningkatkan penyaluran zakat dan lainnya. Saat ini, ada beberapa platform yang menyediakan pembayaran zakat, sedekah hingga wakaf seperti GoPay, LinkAja, dan DANA.

(Baca: Momentum Perusahaan Digital Meraup Potensi Besar Pasar Syariah)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...