Ekspor Makin Loyo, Neraca Dagang September Defisit US$ 160 Juta
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
"Ini semua karena negara tujuan ekspor kita melambat," terang dia.
(Baca: Ekspor dan Impor Anjlok, Surplus Dagang Tiongkok Naik pada September)
Sementara itu, impor pada September mulai meningkat terutama pada kelompok barang konsumsi dan barang modal masing-masing 3,13% dan 4,18%. Adapun impor bahan baku masih turun 0,07% dibanding bulan sebelumnya.
"Impor (nonmigas) kita secara kumulatif paling besar masih dari Tiongkok, yakni handphone dan notebook. Lalu disusul Jepang , yakni alat transmisi dan mesin," jelas dia.
Neraca perdagangan mulai mengalami defisit sejak tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, defisit neraca perdagangan bahkan mencapai US$ 8,57 miliar, terburuk sepanjang sejarah seperti yang terekam dalam grafis di bawah ini
Editor: Agustiyanti