Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp 40,2 Triliun Lewat Obligasi Ritel

Agustiyanti
2 Oktober 2019, 17:15
utang pemerintah, ori
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan penjualan Obligasi Republik Indonesia (ORI) seri ORI016 mencapai Rp 9 triliun.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan penjualan Obligasi Republik Indonesia (ORI) seri ORI016 mencapai Rp 9 triliun. Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menarik utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel sepanjang tahun ini mencapai Rp 40,2 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan pemerintah telah menerbitkan delapan seri SBN ritel. Total dana yang telah diperoleh dari penerbitan utang ritel tersebut mencapai Rp 40,2 triliun.

"Targetnya kurang lebih Rp 9 triliun untuk penerbitan (ORI016). Memang berbeda dengan sebelumnya seperti SBR (Savings Bond Ritel/SBR), karena ini sifatnya nontradable (dapat diperdagangkan) sehingga targetnya lebih besar," ujar Luky di Jakarta, Rabu (2/10).

(Baca: Besok, Pemerintah Mulai Tawarkan Surat Utang ORI016 Bunga 6,8%)

ORI016 memiliki jangka waktu 3 tahun dengan kupon yang ditawarkan sebesar 6,8%. Kupon tersebut jauh lebih rendah dari ORI015 yang ditawarkan pemerintah pada Oktober tahun lalu sebesar 8,25%.

Adapun penjualan ORI015 tahun lalu mencapai Rp 23,3 triliun, jauh melampaui target indikatif yang diterbitkan sebesar Rp 9,95 triliun.

Sementara pada penerbitan SBN ritel bulan lalu atau SBR008, pemerintah mencatat penjualan sebesar Rp 1,89 triliun atau lebih rendah dari target yang ditetapkan Rp 2 triliun. SBR008 memiliki kupon minimal 7,2% per tahun, lebih rendah dari kupon SBR007 yang diterbitkan pada Juli sebesar 7,5%.

(Baca: Menko Darmin Sebut Rencana Pemakzulan Trump Berpotensi Untungkan RI)

Luky menjelaskan pemerintah masih berencana menerbitkan satu kali lagi SBN ritel jenis sukuk negara ritel Indonesia (Sukri) pada akhir tahun. Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan total penerbitan SBN ritel mencapai Rp 60 triliun.

"Masih ada satu Sukri lagi di akhir tahun," terang dia.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Srinaita Ginting menambahkan jumlah SBN ritel saat ini sebenarnya lebih rendah dibanding posisi akhir tahun lalu. Pasalnya, terdapat obligasi ritel yang jatuh tempo sebesar Rp 51,2 triliun. 

"Memang penerbitannya banyak, tetapi sebenarnya SBN ritelnya turun sekitar Rp 10 triliun," kata dia. 

Adapun SBN ritel yang jatuh tempo terdiri dari ORI013 sebesar Rp 19,69 triliun dan SR008 sebesar Rp 31,5 triliun. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...