Neraca Dagang Kembali Defisit, Rupiah Melemah ke Rp 14.273 per Dolar

Agatha Olivia Victoria
15 Agustus 2019, 17:17
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,2% menjadi Rp 14.273 per dolar AS, dipengaruhi sentimen neraca perdagangan yang defisit.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,2% menjadi Rp 14.273 per dolar AS, dipengaruhi sentimen neraca perdagangan yang defisit.

Menurut Ibrahim, sinyal ini terlihat dari inversi imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor dua dan 10 tahun. Pada pukul 07:25 WIB, yield obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun adalah 1,9781% sementara tenor 10 tahun berada di 1,5826%. Kondisi seperti ini terakhir kali terjadi pada Juni 2007 atau beberapa bulan sebelum meletusnya krisis keuangan global.

(Baca: Ancaman Resesi Seret Wall Street Turun, Bursa Asia Ikut Rontok)

Inversi menunjukkan bahwa risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang. Oleh karena itu, Ibrahim menjelaskan, inversi kerap dikaitkan dengan pertanda resesi. "Sehingga investor meminta jaminan lebih untuk instrumen jangka pendek karena merasa ada risiko besar di depan mata," katanya.

Maka dari itu, tambahnya, harapan arus modal masuk untuk hari ini tentunya telah kandas. Ini yang menyebabkan rupiah sulit menguat. Namun untuk perdagangan akhir pekan besok, Jumat (16/8), Ibrahim memprediksi rupiah akan sedikit menguat. "Ini karena pasar akan kembali fokus kepada The Fed yang minggu depan akan melakukan pertemuan," ujarnya.

Pelaku pasar memprediksi peluang The Fed untuk kembali menurunkan bunga acuannya pada September 2019 cukup besar seiring dengan ancaman resesi yang meningkat.

(Baca: Neraca Perdagangan Juli 2019 Kembali Defisit US$ 60 Juta)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...