Nielsen: Indonesia Peringkat Keempat Negara Paling Optimistis di Dunia
Menabung dan Investasi Jadi Pilihan Utama
Sejalan dengan meningkatnya keyakinan konsumen, Nielsen juga mencatat bahwa menabung dan berinvestasi masih menjadi pilihan utama konsumen dalam mengalokasikan sisa dana mereka setelah memenuhi kebutuhan hidup yang utama. Pada kuartal I 2019, tercatat 66 % konsumen memilih untuk mengalokasikan dana cadangan mereka untuk menabung. Sedangkan, 47 % memilih untuk menggunakannya untuk berlibur, dan 44 % memilih berinvestasi di saham atau reksadana.
Terkait penghematan pengeluaran rumah tangga, 43 % konsumen akan mengurangi belanja baju baru serta menunda mengganti perangkat teknologi baru seperti PC, mobile dan lainnya. Sementara itu, 41 % konsumen memilih mengurangi hiburan di luar rumah.
Pada kuartal I 2019, 34% konsumen menyatakan kekhawatiran mereka akan stabilitas politik, meningkat jauh dari 24 % pada kuartal IV 2018. Kekhawatiran akan keadaan ekonomi pun menjadi kekhawatiran terbesar berikutnya bagi 31% konsumen Indonesia.
Menurut Agus, meningkatnya kekhawatiran konsumen akan stabilitas politik di kuartal I 2019 juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk berbelanja. “Khususnya saat menjelang pemilu, konsumen mengantisipasi situasi, antara lain dengan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka,” ujar Agus.
Sementara itu, 17 % konsumen Indonesia menyatakan kekhawatiran akan toleransi antar umat beragama dan 16 % merasa khawatir mengenai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan (16%). Kemudian, 12 % merasa khawatir mengenai kriminalitas (12%) yang baru muncul pada kuartal pertama 2019.
(Baca: Riset Nielsen: Rating Tertinggi Debat Pilpres saat Jokowi vs Prabowo)
Riset ini dilakukan pada Januari 2019 dengan lebih dari 32 ribu konsumen online sebagai responden yang tersebar di 64 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Tengah Timur/Afrika, dan Amerika Utara.
Sampel penelitian termasuk pengguna internet yang setuju untuk berpartisipasi dalam riset ini dan memiliki kuota berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk setiap negara. Oleh karena itu, responden tersebut dianggap sebagai perwakilan konsumen internet berdasarkan masing-masing negara.
Menurut Nielsen, sampel risetnya didasarkan pada responden yang setuju untuk berpartisipasi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada perkiraan kesalahan pada sampling teoritis yang dapat dihitung. Meski demikian, sampel probabilitas ukuran setara memiliki margin kesalahan ± 0,6 % di tingkat global.