Fitch Pertahankan Rating Utang RI, Gubernur BI: Ekonomi Berdaya Tahan

Rizky Alika
14 Maret 2019, 21:55
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

(Baca: Moody's Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Bawah 5% pada 2019 dan 2020)

Sementara itu, konsumsi dan investasi tetap menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi seiring dengan adanya bonus gaji pegawai negeri sipil, peningkatan dana bantuan sosial, dan pelaksanaan berbagai proyek infrastruktur, khususnya oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Peringkat kredit Indonesia pun diyakini tetap terjaga dalam menghadapi gejolak nilai tukar yang mungkin terjadi jika The Fed mengerek bunga acuannya. Beban utang pemerintah yang lebih rendah negara setara menjadi faktor peredam tekanan.

Selama 2019, Fitch memperkirakan inflasi IHK secara rata-rata mencapai 3,4% dan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate akan tetap. Perkiraan ini sesuai dengan tujuan BI dalam menekan defisit transaksi berjalan menjadi 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, BI akan melonggarkan kebijakan makroprudensial.

(Baca: Gubernur BI Buka Peluang Turunkan Bunga Acuan Bila Ekonomi Stabil)

Dari sisi fiskal, Fitch menilai pengurangan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan sikap konservatif Indonesia. Pada 2018, defisit APBN tercatat 1,8% dari PDB pada tahun 2018 atau lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang mencapai 2,3%.

Dari sisi sistem keuangan, Fitch menilai risiko dari sisi perbankan terbatas seiring dengan permodalan bank yang kuat. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal yang mencapai 22,9% pada Desember 2018.

“Secara umum, kewajiban bank dalam valas dapat di-cover dengan aset atau telah dilakukan lindung nilai,” demikian tertulis. Apalagi, sebagian kewajiban merupakan pembiayaan yang berasal dari perusahaan induk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...