Gubernur BI Paparkan Pemicu Era Suku Bunga Deposito Tinggi

Rizky Alika
18 Januari 2019, 21:13
Gubernur Baru BI Perry Warjiyo
Arief Kamaludin|Katadata

Di sisi lain, Perry memperkirakan suku bunga kredit tidak akan naik terlalu tinggi. Sebab, perbankan berharap ada peningkatkan efisiensi serta pengurangan jarak suku bunga deposito dan kredit. 

(Baca: Bank Pemerintah Waspadai Perang Bunga di Tengah Likuiditas Ketat)

Karenanya, suku bunga kredit korporasi diprediksi masih di bawah 10%, sementara kredit konsumsi 11 %. Kemudian, kredit modal kerja 10 % dan pinjaman untuk investasi di bawah 10%. “Jadi, bank-bank lebih banyak meningkatkan efisensi dan langkah lain, sehingga spread suku bunga kredit dan funding menyempit,” ujarnya.

Sementara itu, BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkoordinasi untuk memantau dinamika industri maupun individu. Kedua otoritas hendak memastikan likuiditas di pasar uang dan perbankan mencukupi, misalnya melalui operasi moneter dan kebijakan lainnya.

Bila mengacu pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rata-rata bunga deposito rupiah pada akhir Desember 2018 mencapai 6,15 %, naik 10 basis poin dari posisi akhir bulan sebelumnya. Hal yang sama terjadi pada rata-rata suku bunga minimum yang naik 4 basis poin ke posisi 4,99 % dan suku bunga maksimum meningkat 16 basis poin menjadi 7,31 %.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...